Es Krim Anti Leleh
Para ilmuwan telah menemukan solusi untuk tangan yang lengket akibat lelehan es krim. Setelah tsunami 2011 merusak ladang stroberi Jepang, buah itu terlalu berharga untuk dijual semua. Profesor farmasi, Tomihisa Ohta, dan timnya di Kanazawa University memiliki solusinya: Mereka membuat ekstrak dari stroberi—polifenol cair—yang bisa digunakan sebagai topping baru untuk hidangan pencuci mulut.
Ketika mereka menambahkan polifenol ke krim, zat tersebut memadatkan krim secara instan. Mereka secara tidak sengaja membuat hidangan pencuci mulut beku yang tidak meleleh. Es krim Kanazawa pun muncul, yang tetap beku selama satu jam pada suhu kamar, dan sekarang dijual di seluruh Jepang.
Untuk mengatasi berbagai masalah penglihatan, lensa intraokular buatan (IOL) di atas dapat menjadi solusi. Juga disebut sebagai “klip iris”, lensa yang sangat tipis ini melekat pada iris mata dengan irisan kecilnya. Mata ini adalah milik seorang pria berusia 70 tahun; setelah operasi katarak yang gagal, IOL memulihkan penglihatannya hampir sepenuhnya.
Pemukul Zaman Batu
"Thames beater," pentungan kayu dari milenium keempat sebelum masehi yang digali di London ini nampaknya bisa memecahkan tengkorak manusia. Para arkeolog di Edinburgh University pun ingin memastikan. Mereka mendapatkan tengkorak manusia palsu yang terbuat dari poliuretan, karet "kulit", dan gelatin untuk meniru jaringan manusia. Kemudian mereka menghancurkannya dengan pentungan kayu replika (atas).
Hasilnya: Fraktur pada tengkorak palsu cocok dengan tengkorak Neolitik yang ditemukan di Austria. Ini adalah pertama kalinya senjata tumpul Zaman Batu diidentifikasi di Eropa. "Jika kita memahami kekerasan dari suatu periode waktu, kita dapat mulai memahami interaksi sosial," kata Meaghan Dyer, penulis studi 2017 di jurnal Antiquity. Uji berikutnya: pemukulan dengan alat kuno yang terbuat dari tanduk dan batu.
Limpet “Penyelamat”
Seekor pemakan alga dapat melindungi seluruh ekosistem dari dampak perubahan iklim, sebuah penelitian menemukan. Limpet—moluska akuatik pemakan alga—menyimpan mikroalga dari mendekati ekosistem intertidal yang berbatu dan menghapus keanekaragamannya. "Jika konsumen penting seperti ini hilang, ekosistem lebih mungkin dirugikan oleh iklim pemanasan," ujar ketua peneliti, Rebecca Kordas, dari University of British Columbia.
Batu Misterius Berusia 3.500 Tahun
Adegan pertempuran yang terukir pada batu karang setinggi 1,4 inci menimbulkan pertanyaan bagi para sejarawan: Bagaimana batu itu diukir? Legenda apa yang digambarkannya? Jawabannya dapat menyempurnakan pengetahuan kita tentang seni dari zaman dahulu.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Citra Anastasia |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR