Nationalgeographic.co.id—Setiap tanggal 14 Februari, jutaan orang merayakan hari kasih sayang dengan coklat, makan malam romantis, dan berkirim pesan mesra.
Namun di balik keceriaan hari kasih sayang ada kisah misterius dan mengerikan. Di tanggal yang sama terjadi pemenggalan kepala dan bagian tubuh seorang martir yaitu Santo Valentinus. Kepala dan bagian tubuh ini disimpan di berbagai tempat di Eropa.
Saat hampir seluruh dunia merayakan hari kasih sayang, orang-orang dari Italia hingga Irlandia mengunjungi gereja-gereja tertentu. Gereja tersebut menyimpan tulang belulang santo pelindung para kekasih. Namun, di mana sang Santo benar-benar dimakamkan?
Martir Katolik Santo Valentinus dipenggal pada tanggal itu di abad ketiga. Konon ia dihukum karena melanggar larangan Romawi untuk melakukan pernikahan. Sebuah gereja di Dublin mengeklaim bahwa mereka menyimpan hati martir tersebut. Sebuah tengkorak disimpan di basilika di Roma dan di biara Glasgow, kerangkanya disimpan di dalam kotak emas. Tulang bahunya menjadi daya tarik peziarah di basilika Praha dan di sebuah gereja Madrid, jenazahnya disimpan di dalam kotak kaca.
Lalu ada Terni yang dipercaya merupakan kampung halaman sang Martir. Di sana relikuinya menarik orang yang percaya ke Basilika di San Valentino. Secara keseluruhan, selusin gereja Katolik di Eropa memiliki tulang belulang dari santo “selebritis” ini.
Namun di mana peninggalan fisiknya disimpan? Sayangnya, jawabannya belum ditemukan sampai sekarang dan ini menjadi salah satu misteri mendalam seputar kisah hidupnya.
Kisahnya begitu suram sehingga, meskipun diakui sebagai santo, ia sempat dihapus dari kalender Romawi. Kalender Romawi merupakan almanak liturgi gereja yang menandai tanggal perayaan santo. Ini dilakukan karena kurangnya informasi yang dapat dipercaya tentang hidupnya.
Siapa Santo Valentinus?
Legendanya mungkin merupakan campuran dari kehidupan beberapa orang suci Italia yang memiliki nama yang sama. Teks-teks bersejarah menunjukkan tiga orang kudus bernama Valentini meninggal pada 14 Februari selama abad ketiga. Menurut Lisa Bitel, seorang profesor agama dan sejarah di Universitas Southern California, tidak banyak informasi tentang ketiga Valentini itu.
Salah satu dari Valentini ini meninggal di Afrika. Yang lainnya adalah seorang pendeta yang dipenggal oleh Kaisar Romawi Gothicus. Yang lainnya adalah seorang uskup Terni, dekat Roma di Italia tengah, yang juga dipenggal oleh Gothicus.
Tidak ada bukti bahwa salah satu dari orang-orang kudus ini melakukan tindakan yang mempromosikan asmara. Sebaliknya, 14 Februari dimulai sebagai hari raya keagamaan sebagai peringatan bagi Santo Valentinus.
Lalu mengapa muncul hari kasih sayang? Menurut Henry Kelly, seorang profesor sejarah dan teologi di UCLA, ini diciptakan oleh penulis Geoffrey Chaucer dari Inggris. Chauser menulis “The Cult of St. Valentine” yang kemudian menjadi pemicu perayaan tahunan ini. Kelly mengatakan kisah-kisah romantis yang dikaitkan dengan Santo Valentinus adalah "fiktif."
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR