Nationalgeographic.co.id—Narasi histori selalu dihadapkan pada bukti-bukti ilmiah yang masih eksis di era modern ini. Begitupun berita tantang alasan pemindahan Mataram bercorak Hindu, berpindah dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.
"Asumsi terdahulu menyebutkan bahwa longsornya Merapi dan letusannya yang besar pada tahun 1006 (Masehi) telah menyebabkan perpindahan Kerajaan Hindu Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur," tulis Andreastuti.
Supriati Dwi Andreastuti bersama Chris Newhall dan Joko Dwiyanto, menulis dalam Jurnal Geologi Indonesia. Jurnalnya berjudul Menelusuri kebenaran letusan Gunung Merapi 1006, publikasi tahun 2006.
Diperkirakan, letusan gunung Merapi terjadi pada tahun 1006 M. Asumsi Reinout Willem van Bemmelen, ahli Geologi Hindia-Belanda, dalam tulisan Andreastuti, menyebutkan bahwa letusan dahsyat yang menghancurkan Mataram, merupakan suatu kebenaran.
Menurut van Bemmelen, adanya fakta yang menguak tentang letusan Merapi, tercatat dalam Prasasti Pucangan. Prasasti yang berangka tahun 963 saka —sekitar tahun 1041 M, berbicara akan adanya bencana besar yang menimpa Jawa.
"Di dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa telah terjadi bencana besar (pralaya) pada tahun 928 saka (tahun 1006 M)," imbuhnya. Meskipun, kehancuran Mataram dianggap terjadi akibat perang, para ilmuwan juga turut menyoroti penyebab lainnya.
Dirk Hinloopen Labberton dalam tulisan Andreastuti, menulis jurnal berjudul Oud Javaansche gegevens omtrent de vulkanologie van Java yang diterbitkan pada tahun 1922.
Dalam tulisannya, Labberton sangat meyakini bahwa alasan terkuat bagi Mpu Sindok yang tengah berkuasa kala itu, memindahkan Mataram ke Jawa Timur akibat aktivitas vulkanik dari Merapi yang mengkhawatirkan hingga menghancurkan.
"Bemmelen menghubungkan letusan tersebut dengan runtuhnya bagian puncak Merapi ke arah barat," sebut Andreastuti bersama tim dalam risetnya.
Dijelaskan, bahwa letusan besar gunung Merapi di tahun 1006 M, terjadi akibat pergerakan tektonik sepanjang sesar transversal yang menjadi dasar deretan Gunung Api Ungaran–Merapi.
Gempa yang menyertai pergerakan tersebut, merusak sebagian besar candi-candi Mataram, seperti Candi Borobudur dan Mendut yang dibangun pada abad ke-9 M.
Baca Juga: Prasasti Mpu Sindok Ditemukan di Situs Gemekan, Apakah Isinya Kutukan?
Source | : | Jurnal Geologi Indonesia |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR