Nationalgeographic.co.id—Seekor buaya purba berusia 93 juta tahun telah dikonfirmasi memakan seekor bayi dinosaurus. Fakta menarik ini didapati dari sisa-sisa dalam fosil isi perut buaya yang pertama kali ditemukan pada tahun 2010 di Queensland Tengah, Australia.
Dilansir dari Independent, penelitian awal mendeteksi tulang dinosaurus muda seukuran ayam kecil di dalam usus. Dinosaurus ornithopod - kelompok dinosaurus pemakan tumbuhan berukuran sedang hingga besar - yang tercerna sebagian mungkin memiliki berat 1 hingga 1,7 kilogram.
Sedangkan buaya purba yang diberi nama Confractosuchus sauroktonos ini memiliki panjang 2 hingga 2,5 meter. Nama Confractosuchus sauroktonos memiliki terjemahan buaya yang hancur pembunuh dinosaurus (broken crocodile dinosaurus killer). Kata hancur atau broken dalam nama buaya ujar para ilmuwan dari Organisasi Sains dan Teknologi Nuklir Australia mengacu pada batu besar yang hancur dari tempat fosil ditemukan.
Studi ini telah dipublikasikan di laman Gondwana Research dengan judul Abdominal contents reveal Cretaceous crocodyliforms ate dinosaurs pada 10 Februari 2022. Para ilmuwan mengungkapkan sebanyak 35 persen bagian tubuh dari buaya terawetkan termasuk tengkorak yang hampir sempurna. Terlihat susunan gigi meskipun bagian ekor dan tungkai belakang hilang.
"Pada pemindaian di tahun 2015, saya melihat tulang yang terkubur di sana, nampak seperti tulang ayam dengan pengait di atasnya dan langsung berpikir bahwa itu adalah dinosaurus," ujar Joseph Bevitt, salah satu penulis studi.
"(Temuan seperti ini) belum pernah dilihat mata manusia sebelumnya. Sebagaimana adanya dan benar-benar terbungkus batu," tambar Dr Bevitt.
Analisis lebih lanjut menggunakan peminadaian digital 3D resolusi tinggi dan pencitraan sinar-X khusus selama beberapa tahun ke depan, para peneliti dapat mengungkap detail yang lebih meyakinkan tentang buaya raksasa dan mangsanya, dinosaurus. Berdasarkan analisis sisa-sisa dinosaurus, para peneliti mengatakan ada bukti yang jelas dari pemrosesan lisan oleh buaya. Termasuk pemotongan dan fragmentasi tulang mangsa, hal ini merupakan ciri perilaku makan yang terlihat bahkan pada beberapa spesies buaya modern.
Baca Juga: Bagaimana Dinosaurus Sauropoda Seberat 50 Ton Bergerak dan Berevolusi?
Baca Juga: Selidik Mosasaurus, Monster Laut yang Berenang dengan Gaya Dada
Para ahli juga berspekulasi bahwa buaya itu kemungkinan terperangkap dalam peristiwa banjir besar. Kemudian, hewan ini terkubur dan mati usai menyantap dinosaurusnya. Dr Bevitt menjelaskan, sisa-sisa fosil ditemukan di sebuah batu besar.
“Beton sering terbentuk ketika bahan organik, atau katakanlah buaya, tenggelam ke dasar sungai. Karena lingkungan kaya akan mineral, dalam beberapa hari, lumpur di sekitar organisme dapat mengeras dan mengeras karena adanya bakteri,” jelas Dr Bevitt.
Lebih lanjut, Live Science melaporkan buaya pertama kali hidup berdampingan dengan dinosaurus dimulai pada periode Trias, 251,9 juta hingga 201,3 juta tahun yang lalu. Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa mereka menemukan beberapa dinosaurus kerap menjadi santapan.
Source | : | Independent,Live Science |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR