Moda transportasi kereta cepat sepertinya semakin digemari. Terbukti dari banyaknya negara-negara dunia yang berlomba-lomba membangun infrastruktur untuk kereta cepat. Selain itu, kereta cepat menjadi pilihan karena lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pesawat terbang.
Sampai saat ini Tiongkok menjadi negara nomor satu di dunia yang memiliki jalur kereta cepat terpanjang. Diperkirakan negara Tirai Bambu itu memiliki jalur kereta cepat sepanjang 38.000 kilometer. Negara-negara lain di Asia seperti Indonesia dan Thailand turut meramaikan daftar negara-negara yang akan mempunyai kereta cepat.
Berikut ini lima kereta cepat paling cepat di dunia yang telah beroperasi untuk umum. Yuk, disimak!
Shanghai Maglev adalah kereta cepat yang terbilang unik. Alih-alih menggunakan roda baja konvensional sebagai penggerak, kereta ini menggunakan sistem levitasi magnetik.
Dilansir dari CNN, kereta dibuat berdasarkan teknologi dari Jerman, Shanghai Maglev melayang di sepanjang jalur. Kuatnya gaya magnet membuat perjalanan menjadi sangat mulus dan bebas gesekan.
Kereta beroperasi pada jalur yang menghubungkan Bandara Internasional Pudong di Shanghai dengan Stasiun Longyang Road di pusat kota. Dengan kecepatan operasional maksimal 460 kilometer/jam, kereta mampu menyelesaikan perjalanan sejauh 30 kilometer hanya dalam waktu tujuh setengah menit.
CR400 dibuat oleh perusahaan pembuat kereta Tiongkok, CRRC dan dioperasikan oleh China Railway. Kereta tersebut mampu melesat hingga 420 kilometer/jam walaupun kecepatan operasional dibatasi hanya sampai 350 kilometer/jam saja.
Dioperasikan pertamakali pada tahun 2017, Fuxing Hao berhasil menghubungkan Beijing dengan Shanghai yang terpaut jarak 1.214 kilometer hanya dalam empat jam. Railway Technology melaporkan varian terpanjang dari Fuxing Hao memiliki 17 gerbong dan mampu mengangkut 1.200 penumpang.
Selain itu, kereta memiliki fitur-fitur layaknya pesawat terbang. Kursi-kursi di kereta dilengkapi dengan soket listrik, bahkan setiap kursi kelas utama dilengkapi dengan perangkat hiburan pribadi dan pengisi daya nirkabel. Varian lain kereta jenis ini juga dibuat khusus untuk beroperasi di jalur ekstrim. Seperti jalur menghubungkan Beijing dan Harbin yang memiliki suhu dingin.
Dikabarkan jenis kereta yang sama akan diekspor ke Indonesia dengan nama Komodo. Hal ini menjadikan CR400 kereta cepat pertama di Indonesia yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.
ICE3 merupakan kereta cepat yang dioperasikan oleh InterCity Express (ICE). Kereta dapat bergerak dengan kecepatan maksimal operasional 330 kilometer/jam. Rangkaian kereta ICE3 pabrikan Siemens "Velaro" memiliki kecepatan maksimum 368 kilometer/jam pada saat diuji coba. Kereta ini digerakan oleh 16 motor listrik, setara dengan 11.000 tenaga kuda yang didistribusikan di delapan gerbong.
ICE3 awalnya diproduksi untuk melayani Cologne dan Frankfurt sejauh 180 kilometer. Pada tahun 2002 ICE3 mempersingkat waktu perjalanan dari dua jam 30 menit menjadi hanya 62 menit. Armada ICE3 beroperasi di seluruh Jerman dan mencakup rute internasional, menghubungkan kota-kota besar Jerman dengan Paris, Amsterdam, dan Brussel.
Prancis menjadi negara pertama di Eropa yang mengoperasikan kereta cepat pada 1981. TGV atau train à grande vitesse masih menjadi penyedia layanan kereta cepat paling terkenal dan sukses di Prancis dan beberapa negara di Eropa.
Industri perkeretaapian di sana secara progresif mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dilakukan dengan kereta api konvensional sejak Perang Dunia II. Saat ini jalur berkecepatan tinggi di Prancis menghubungkan Paris ke Lyon, Marseille, Bordeaux, Nantes, Strasbourg, Lille, Brussel dan London.
Kereta mampu berlari dengan kecepatan hingg 320 kilometer/jam pada beberapa rute. Sementara itu, teknologi kereta cepat TGV telah dijual ke Spanyol, Korea Selatan, Italia, Maroko dan Amerika Serikat selama 30 tahun terakhir.
Tahun 1964 adalah tonggak baru di Jepang, pada tahun itu kereta cepat, Shinkansen, beroperasi untuk pertama kalinya. Jalur kereta cepat pertama ini menghubungkan Tokyo dengan Osaka sejauh 515 kilometer. Shinkansen mengurangi waktu tempuh dari enam jam menggunakan kereta biasa menjadi empat jam. Saat ini, sebagian besar Shinkansen beroperasi dengan kecepatan maksimum 300 kilometer/jam.
"Kereta Peluru" E5 dari Japan Railways East (JR East) dapat melesat hingga 320 kilometer/jam di jalur Tohoku Shinkansen yang membentang ke utara dari Tokyo ke Shin Aomori. Kunci dari kecepatan E5 adalah 32 motor induksi listrik yang menghasilkan 12.900 tenaga kuda.
Dibuat dari paduan aluminium ringan, E5 memiliki sistem suspensi aktif. Hal ini, memungkinkan kereta untuk melewati tikungan pada kecepatan yang lebih tinggi. Hidung atau bagian depan kereta didesain luar biasa panjang untuk mengurangi sonic boom yang tercipta saat kereta memasuki terowongan dengan kecepatan tinggi.
Diperkenalkan pada tahun 2011, sejauh ini telah dibuat 59 kereta E5. Sejak 2016, kereta ini telah dioperasikan di utara Aomori di Hokkaido Shinkansen. Jalur itu terhubung ke pulau Honshu, melalui terowongan bawah laut, Seikan, sepanjang 54 kilometer di bawah Selat Tsugaru.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | CNN,Railway Technology |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR