Baca Juga: Menghebohkan Sains, Misteri Penis Berkepala Empat Ekidna Terpecahkan
Baca Juga: Hasil Buka Sasi Kelompok Perempuan Rajaampat: Panen Besar Biota Laut
Baca Juga: Hiu Berjalan dan Puluhan Spesies Baru Lainnya Ditemukan di Laut Papua
Para peneliti percaya bahwa fosil monotremata tertua menunjukkan bahwa hewan itu cocok secara eksklusif dengan iklim kutub, yang membatasi penyebarannya ke tempat lain. "Ekidna ditemukan dalam catatan fosil Australia hanya 2 juta tahun yang lalu. Namun studi genetik menunjukkan ekidna berevolusi dari nenek moyang mirip platipus puluhan juta tahun sebelum itu," Helgen menjelaskan.
"Kami pikir ekidna berasal dari sebuah pulau di tempat yang sekarang menjadi bagian dari Papua Nugini, dan mereka mencapai Australia selama periode pertukaran fauna sekitar permulaan Zaman Es."
Penelitian ini juga mengklasifikasikan monotremata yang masih hidup dalam keluarga mamalia baru. Lima spesies hidup ditempatkan dalam dua keluarga, Ornithorhynchidae, dengan satu spesies hidup, platipus (Ornithorhynchus anatinus) dan Tachyglossidae, yang meliputi ekidna berparuh pendek (Tachyglossus aculeatus) dan ekidna berparuh panjang (genus Zaglossus).
Sementara itu, Flannery mengatakan meskipun penelitian berfokus pada masa lalu, para peneliti juga ingin menyoroti kebutuhan mendesak untuk perlindungan platipus dan echidna modern. "(Platipus dan echidna) berada di bawah ancaman dan penurunan sebagai akibat degradasi habitat yang disebabkan oleh manusia," kata Flannery.
Source | : | Sci News,Australasian Journal of Paleontology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR