Ahli astrofisika Martin Barstow dari Leeds University di Inggris yang memimpin kelompok yang mengawasi eksperimen sains Inggris di ISS. "Saya merasa sangat sedih bahwa ini terjadi," kata Barstow. "Bahkan selama Perang Dingin yang mendalam, kerja sama ilmiah dapat berlanjut, memungkinkan backchannel soft-power yang memungkinkan para ilmuwan bertemu untuk berbagi ide."
Baca Juga: Sanksi Rusia, Masa Depan Stasiun Luar Angkasa Internasional Terancam
Baca Juga: Santapan Enak Ini Justru Dilarang Dikonsumsi Astronot Saat Ada di ISS
Baca Juga: Modul Stasiun Luar Angkasa Rusia Dihancurkan dan Dibuang ke Laut
Barstow juga merasa ngeri dengan peristiwa perang. "Tindakan Rusia dalam menginvasi Ukraina sangat ekstrem sehingga tidak ada ilmuwan yang saya kenal yang merasa bahwa kami dapat melanjutkan kolaborasi seperti biasanya," katanya.
Keputusan Badan Antariksa Eropa baru-baru ini untuk menangguhkan kolaborasinya dengan Rusia dalam misi ExoMars, setidaknya, akan menyebabkan penundaan parah pada peluncuran proyek yang sangat penting bagi para ilmuwan di wilayah tersebut.
"Namun, kami tidak dapat membandingkan kekecewaan ini dengan rasa sakit yang dialami oleh rakyat Ukraina. Penarikan kerja sama Rusia di ISS bukanlah kejutan, tetapi ini adalah gejala negara yang benar-benar kehilangan kompas moralnya," menurut Barstow.
Source | : | NASA,Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR