Baca Juga: Daftar Periksa Persalinan, Upaya Mencegah Kematian Bayi di Indonesia
Baca Juga: Dipisahkan Sejak Lahir, Panda Ini Tidak Tahu Bila Anaknya Kembar
Baca Juga: Bayi Terpapar Ganja di Rahim Berisiko Tinggi Alami Masalah Kesehatan
Baca Juga: Ternyata, Kotoran Bayi Dapat Menjadi Sumber Probiotik yang Bermanfaat
Memang, studi biomedis mencari cara untuk meningkatkan kesuburan wanita telah membandingkan ibu dengan dan tanpa anak kembar. Namun, rekan penulis Erik Postma dari University of Exeter di Inggris menunjukkan bahwa, "desain penelitian tersebut mengabaikan banyak faktor yang memengaruhi seberapa sering seorang wanita melahirkan, yang akan menutupi perbedaan fisiologis antara ibu dengan dan tanpa anak kembar."
Singkatnya, membandingkan kelompok ibu yang memiliki anak kembar dengan kelompok ibu tanpa anak kembar dapat menyembunyikan efek kembaran dan gen kesuburan di mana mereka ada, atau menciptakan ilusi jika mereka tidak ada.
“Masih banyak yang tidak kita pahami tentang kembaran, tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa kembaran tidak dihilangkan oleh seleksi alam karena dua alasan. Pertama, kembaran adalah konsekuensi dari ovulasi ganda, yang mengkompensasi penuaan reproduksi dan menguntungkan semua kecuali yang termuda. Kedua, ketika risiko kematian dini anak kembar tidak terlalu tinggi, kembaran dikaitkan dengan ukuran keluarga yang lebih besar meskipun wanita dengan anak kembar lebih jarang melahirkan. Ini karena kelahiran kembar membawa dua anak daripada satu," simpul Courtiol.
Dengan demikian, ibu yang memiliki anak kembar, bukan berarti bahwa ia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hanya saja mungkin ia sedang beruntung.
Bukan Perubahan Iklim yang Pengaruhi Gunung Es Terbesar di Antartika, Lalu Apa?
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR