Selain itu, ada juga pembagian jagung secara berkala, terutama pada saat pemilihan. Namun pembagian ini ditujukan untuk seluruh penduduk dan tidak hanya untuk orang miskin.
Apakah orang miskin bisa menikmati hidup di masa Romawi kuno?
Tidak semuanya suram bagi penduduk miskin di Romawi Kuno. Mereka bisa memiliki hidup yang berkualitas dan memungkinkan untuk berkembang.
Baca Juga: Invasi Suku Barbar ke Romawi Jadi Awal Mula Kejatuhan Romawi
Baca Juga: Pelengkung Konstantinus, Pengingat akan Kemenangan yang 'Memalukan'
Baca Juga: Abaikan Kebijakan, Tentara Romawi Gagal Jaga Perbatasan dari Suku Goth
Baca Juga: Catatan Prasasti Romawi Kuno Ungkap Suap dan Politik Korup Kaisar
Kenikmatan fasilitas hidup di kota sama sekali tidak terbatas pada orang kaya semata. Misalnya, kunjungan ke pemandian hanya membutuhkan sejumlah biaya. Seseorang dapat menemukan tempat berteduh dari panas atau dingin di pemandian kapan saja. Tinggal selama yang disuka, mereka menghabiskan waktunya dengan bergosip dengan teman atau menikmati berbagai hiburan.
Ingin sesuatu yang lebih menggairahkan? Pada hari libur umur, semua penduduk dapat menyaksikan binatang-binatang eksotis mencabik-cabik musuh Romawi. Atau menonton gladiator bertarung sampai mati di arena. Ini berlaku untuk siapa saja, termasuk warga miskin Romawi.
Masuk ke Colosseum, seperti amfiteater lainnya, juga gratis. Sebagai warga negara biasa, seseorang harus duduk di tingkat di atas para senator dan ksatria. Seorang wanita harus memanjat lebih tinggi dan duduk di samping budak dan orang asing. Pertunjukan ini dapat mengalihkan perhatian orang-orang miskin untuk sementara dari tantangan dan kesengsaraan pekerjaan sehari-hari.
Jika tidak mendapatkan tempat duduk di Colosseum, ia bisa pergi ke Circus Maximus untuk menonton balapan kereta. Circus Maximus dapat menampung sekitar 250.000 penonton, sehingga hampir seluruh penghuni kota Roma bisa hadir.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR