Baca Juga: Daripada Sendirian, Tidur Bersama Lebih Baik Untuk Kesehatan Mental
Baca Juga: Trik Jitu Para Lelaki Era Victoria Untuk Mendapat Pacar Dengan Cepat
Baca Juga: Temuan Sains: Pria Berisiko Alami Gangguan Mental setelah Putus Cinta
Baca Juga: Mengapa Orang Tega Melakukan Ghosting? Simak Pengakuan Para Pelakunya
"Mungkin, pria lebih fokus untuk memenuhi peran sosial dalam hubungan berkomitmen daripada perilaku kasih sayang yang spesifik, sedangkan wanita membutuhkan tanda-tanda cinta yang lebih terlihat dari pasangan mereka," tulis mereka di makalah.
Meski demikian, para peneliti menjelaskan, ada satu hubungan yang justru tidak muncul dalam tanggapan survei. Hasil survei itu tidak memberikan hubungan antara tingkat empati yang lebih tinggi pada responden dengan kemungkinan untuk menggunakan bahasa cinta pilihan pasangan mereka.
"Temuan ini, terutama cara baru untuk menilai kecocokan bahasa cinta yang disajikan dalam makalah ini, mungkin penting untuk penelitian selanjutnya di bidang hubungan romantis," tulis para peneliti untuk mencoba pada pasangan orientasi seksual lainnya seperti gay dan lesbian.
"Mereka juga memberikan implikasi praktis yang berguna untuk konseling perkawinan dan keluarga, serta untuk orang awam yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hubungan mereka."
Source | : | eurekalert |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR