Nationalgeographic.co.id—Jika Anda pergi makan ke sebuah restoran dan ada lantai batu di bawah meja makan restoran itu, sesekali coba periksalah. Barangkali ada jejak-jejak kaki hewan purba di situ, misalnya jejak kaki dinosaurus.
Faktanya, jejak-jejak kaki prasejarah baru-baru ini ditemukan di tempat seperti itu, tepatnya di lantai sebuah restoran di Tiongkok barat daya. Orang-orang yang menemukannya segera melaporkan hal itu kepada para peneliti.
Kecurigaan mereka terbukti. Para peneliti mengonfirmas bahwa jejak-jejak kaki di lantai batu itu adalah jejak kaki dinosaurus yang berusia 100 juta tahun.
Dengan menggunakan alat pemindai 3D, sebuah tim peneliti mengonfirmasi bahwa jejak kaki tersebut ditinggalkan oleh sauropoda. Ini adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang tumbuh hingga ukuran sangat besar.
Ukuran jejak kaki yang sangat besar di lantai restoran itu membuat para peneliti memperkirakan bahwa dinosaurus yang meninggalkannya memiliki panjang sekitar 8 meter, lapor USA Today. Cetakan jejak kaki sauropoda itu kini akan tetap aman tersimpan di balik pagar di halaman restoran itu.
Selain membuat percakapan antar-disiplin ilmu yang hebat, penemuan jejak kaki ini berkontribusi terhadap apa yang oleh beberapa ahli paleontologi disebut "kebangkitan fosil" di Tiongkok, lapor NPR. Sebab, ini menjadi bagian dari temuan-temuan fosil baru dan menarik yang lebih sering ditemukan di Tiongkok belakangan ini.
Baca Juga: Pertama Kalinya Ada Telur di dalam Telur dari Dinosaurus dan Reptil
Baca Juga: Pertama Kalinya, Ilmuwan Temukan Fosil Telur Berisi Bayi Dinosaurus
Baca Juga: Bocah Empat Tahun Tak Sengaja Temukan Jejak Kaki Dinosaurus di Pantai
Temuan fosil lebih sulit didapat secara historis karena negara tersebut mengalami perkembangan yang luas, kata Lida Xing seperti diberitakan Phys.org. Lida Xing adalah ahli paleontologi yang bekerja pada penemuan jejak kaki sauropoda itu.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | USA Today,phys.org,IFLScience.com |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR