“Kami membayangkan beberapa plester menempel di lokasi yang berbeda di tubuh, dan plester itu akan berkomunikasi dengan ponsel Anda, di mana algoritme AI akan menganalisis gambar sesuai permintaan," kata penulis senior studi tersebut, Xuanhe Zhao, profesor teknik mesin dan sipil dan teknik lingkungan di MIT.
"Kami percaya kami telah membuka era baru pencitraan yang dapat dipakai: Dengan beberapa plester di tubuh Anda, Anda bisa melihat organ dalam Anda."
Stiker ultrasound baru tim MIT menghasilkan gambar beresolusi lebih tinggi dalam durasi yang lebih lama dengan memasangkan lapisan perekat yang elastis dengan rangkaian transduser yang kaku.
"Kombinasi ini memungkinkan perangkat menyesuaikan diri dengan kulit sambil mempertahankan lokasi relatif transduser untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan presisi," kata Wang.
Lapisan perekat perangkat terbuat dari dua lapisan tipis elastomer yang membungkus lapisan tengah hidrogel padat. Sebagian besar bahan berbasis air yang dengan mudah mentransmisikan gelombang suara. Tidak seperti gel ultrasound tradisional, hidrogel tim MIT bersifat elastis dan lentur.
Lapisan elastomer bawah dirancang untuk menempel pada kulit, sedangkan lapisan atas melekat pada rangkaian transduser kaku yang juga dirancang dan dibuat oleh tim. Seluruh stiker ultrasound berukuran sekitar 2 sentimeter persegi, dan tebal 3 milimeter, kira-kira seukuran materai.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Source | : | Science,Massachusetts Institute of Technology |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR