Karena kamp merupakan faktor penting, pelatihan cara membuat kamp yang aman pun diajarkan kepada rekrutan.
Kamp, yang terdiri dari parit, benteng, dan pagar kayu runcing, harus dibangun dalam lima jam.
Melatih kedisiplinan
Kedisiplinan adalah salah satu pilar Legiun Romawi. Setiap prajurit berperilaku disiplin demi kepentingan seluruh unit. Kemampuan untuk bertarung sebagai satu unit memungkinkan Romawi untuk mengalahkan pasukan yang unggul dalam hal jumlah.
Baca Juga: Sebelas Perbuatan Paling Mesum yang Pernah Dilakukan Kaisar Romawi
Baca Juga: Elit Politik Rakus dan Xenofobia Jadi Sebab Jatuhnya Republik Romawi
Baca Juga: Karena Hoax, Bangsa Romawi Diperintah oleh Kaisar selama 400 Tahun
Baca Juga: Warisan Catatan Kelam Kanibalisme dari Mesir Kuno hingga Romawi
Para rekrutan dengan cepat mengetahui bahwa tertidur saat jaga malam atau tidak mengenakan pedang saat membangun kamp dapat dihukum mati. Mereka juga belajar untuk secara membabi buta mematuhi komandan mereka.
Setiap calon prajurit Romawi harus sehat, bugar, tinggi, dan warga negara Romawi. Jika melewati masa percobaan selama empat bulan, ia harus bersumpah setia. Setiap prajurit juga menerima tato untuk proses identifikasi yang lebih mudah. Melewati masa percobaan merupakan menjadi awal dari dua puluh lima tahun kehidupan militer yang sulit.
Dari proses seleksi dan pelatihan dasar, dapat disimpulkan mengapa Legiun Romawi menjadi kekuatan yang mematikan di medan perang kuno. Berkat campur tangan “mesin pembunuh” ini, wilayah Kekaisaran Romawi pun makin berkembang.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR