Bukti sampai saat ini menunjukkan bahwa asupan kacang tidak meningkatkan berat badan dalam penelitian yang menargetkan pemeliharaan berat badan.
"Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi efek asupan 35 gram kacang tanah sebelum dua kali makan utama per hari sebagai bagian dari diet penurunan berat badan yang dibatasi energi selama 6 bulan," peneliti menjelaskan.
Dihipotesiskan bahwa memasukkan kacang ke dalam diet penurunan berat badan akan membantu penurunan berat badan. Kemudian meningkatkan kontrol glikemik dibandingkan dengan diet penurunan berat badan rendah lemak tradisional.
Penelitian ini melibatkan dua kelompok orang dewasa Australia yang berada pada risiko sedang atau tinggi untuk diabetes tipe 2. Kelompok 57 orang dewasa mengonsumsi 35 gram kacang panggang asin kering, dua kali sehari 30 menit sebelum makan.
Sementara, kelompok kontrol yang terdiri dari 50 orang dewasa diinstruksikan untuk menghindari makan kacang atau selai kacang. Peserta di kedua kelompok bertemu dengan ahli gizi setiap bulan selama penelitian.
Setelah enam bulan, penulis menemukan bahwa kedua kelompok kehilangan jumlah berat badan yang relatif sama. Sebesar 6,72 kg pada kelompok yang diberikan kacang dan 6,6 kg pada kelompok kontrol.
Meskipun kelompok yang diberikan kacang mengonsumsi tambahan 400 kalori per hari dari penambahan total 70 g kacang ke dalam makanan mereka.
Penurunan tekanan darah sistolik yang lebih besar terlihat pada kelompok yang diberi kacang dibandingkan kelompok kontrol. Kelompok kacang tanah menurunkan tekanan darah sistolik mereka sebesar 5 mmHg, yang dikaitkan dengan penurunan 10 persen risiko kejadian kardiovaskular utama.
Petersen mengatakan, bahwa kacang asin kering sebenarnya adalah makanan rendah sodium, biasanya mengandung antara 90-100 mg per porsi.
"Kacang mengandung salah satu tingkat arginin tertinggi, asam amino yang membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah," kata Petersen.
"Mereka adalah sumber magnesium yang sangat baik, mineral yang dikenal membantu mengatur tekanan darah."
Source | : | Nutrients,Texas Tech University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR