Misalnya saja kebangkitan Kristen. Diketahui beberapa kiasar Romawi tidak seluruhnya memeluk ajaran Kristen. Akibat melemahnya kepercayaan terhadap kaisar dan menguatnya kepercayaan rakyat Romawi kepada Kristen, itulah yang melemahkan kekuasaan Kaisar Romawi.
Selain itu, tidak diragukan lagi bahwa pembusukan—hilangnya kendali Romawi atas militer dan penduduk sipil—mempengaruhi kemampuan Kekaisaran Romawi untuk menjaga perbatasannya tetap utuh. Inilah yang melemahkan benteng Konstantin dari serangan musuh.
Pengaruh keracunan air juga berakibat pada kekacauan sistem di dalam kekaisaran. "Beberapa ahli berpendapat bahwa orang Romawi menderita keracunan timbal," terus Gill.
Menurutnya, ada timbal dalam air minum Romawi, larut dari pipa air yang digunakan dalam sistem kontrol air Romawi yang luas. Inilah yang membuat banyak kematian di akhir kehancuran Bizantium.
Baca Juga: 10 Hal Ini Membuat Kaisar Romawi Marah dan Tak Segan Memberi Hukuman
Baca Juga: Tenar bak Selebritas, 5 Gladiator Romawi Ini Terkenal di Masanya
Baca Juga: Arkeolog Ungkap Kehidupan Orang Romawi Kelas Menengah di Pompeii
Faktor ekonomi juga sering disebut-sebut sebagai penyebab utama jatuhnya Bizantium. Beberapa faktor utama yang dijelaskan adalah inflasi, pajak berlebih, dan feodalisme.
Masalah ekonomi yang lebih rendah lainnya termasuk penimbunan emas batangan oleh warga Romawi, penjarahan yang meluas dari perbendaharaan Romawi oleh orang barbar, dan defisit perdagangan besar-besaran dengan wilayah timur kekaisaran.
Akibat banyak kekacauan dari faktor yang kompleks, menyebabkan keruntuhan Romawi Timur. Setelahnya, gempuran Turki Utsmani (Ottoman) mengakhiri sisa-sisa kejayaan peradaban di Romawi Timur setelah ribuan tahun berkuasa di seperempat bumi.
Source | : | ThoughtCo. |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR