TORS merupakan teknik bedah robotik minim invasif yang ditemukan di universitas tersebut untuk mengangkat tumor jinak dan ganas dari mulut dan tenggorokan.
Taruhannya tinggi. Karena lokasi tumor, Malhotra mengatakan pengangkatan dapat membahayakan integritas struktural tulang belakang Pernikoff, menyebabkan kelumpuhan permanen.
Ada juga risiko komplikasi seperti kerusakan tulang dan jaringan, hilangnya indra penciuman, masalah keterampilan motorik halus, dan kelumpuhan total.
“Jika kita tidak bisa mengangkat seluruhnya, tumor itu mungkin akan tumbuh kembali, mungkin lebih agresif daripada sebelumnya,” tambah Malhotra.
Pembedahan itu dilakukan dalam tiga tahap. Pertama, ahli bedah saraf melewati bagian belakang lwhwe Pernikoff dan memotong ruas tulang belakang di sekitar tumor untuk persiapan tahap kedua, mengangkat tumor melalui mulutnya.
Kunci dari tahap ini adalah memotong tulang dengan ultrasonik—mengeluarkan sepotong tulang di sekitar tumor tanpa menyentuhnya, dan tanpa melukai sumsum tulang belakang yang terletak di antara ahli bedah saraf dan tumor.
Baca juga:
5 Penemuan Menakjubkan Dalam Dunia Sains
Setelah tahap pertama berhasil, tim ahli bedah kepala dan leher yang dipimpin oleh O’Malley menggunakan robot bedah untuk membersihkan jalur sehingga Malhotra bisa mengangkat tumor dan ruas tulang belakang yang terkena melalui mulut.
Terakhir, tim dokter merekonstruksi ruas tulang belakang Pernikoff, yang kini kehilangan bagian tulang penting pada lehernya. Tim dokter menggunakan tulang dari pinggulnya beserta batangan (rod) untuk menyelesaikan stabilisasi bagian tulang belakang yang baru diperbaiki.
Sembilan bulan setelah operasi, Pernikoff kini telah pulih dan kembali ke kehidupan lamanya di New York.
“Kemampuan dari teknologi dan prosedur ini sangat revolusioner, "kata O'Malley.
"Operasi ini menjadi terobosan baru dan merupakan contoh mengesankan betapa serbagunanya TORS untuk tumor di kepala, leher, dan sekarang tulang belakang," pungkasnya.
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Lutfi Fauziah |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR