"Ini mungkin menunjukkan bahwa Trilophosuchus rackhami menghabiskan lebih banyak waktu di darat daripada kebanyakan buaya hidup." Tambahnya.
Ristevski mengatakan temuan itu akan berguna dalam menafsirkan hubungan evolusi buaya punah, sesuatu yang akan diteliti di masa depan.
"Trilophosuchus rackhami tentu saja salah satu yang paling lucu," kata Associate Professor Steve Salisbury. Menurutnya, Australia kini memiliki keragaman buaya prasejarah yang menakjubkan.
"Jika kita dapat melakukan perjalanan kembali ke Queensland utara 13 juta tahun yang lalu, Anda tidak hanya perlu mewaspadai buaya di tepi air. Akan tetapi Anda juga harus memastikan bahwa Anda tidak menginjak mereka di hutan." Ujarnya.
Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di dua jurnal. Pertama di jurnal The Anatomical Record pada 12 Agustus berjudul Cranial anatomy of the mekosuchine crocodylian Trilophosuchus rackhami Willis, 1993, dan kedua di The Journal of Anatomy pada 29 Agustus berjudul Neuroanatomy of the mekosuchine crocodylian Trilophosuchus rackhami Willis, 1993.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR