Nationalgeographic.co.id—Ahli geologi Universitas Cincinnati merekonstruksi tanah longsor besar di Nevada. Bencana purba ini telah menyapu bersih area seukuran kota kecil lebih dari 5 juta tahun yang lalu.
Lulusan UC College of Arts and Sciences, Nick Ferry dan asisten profesor geologi UC Daniel Sturmer mengumpulkan rincian tanah longsor Blue Diamond. Bencana alam yang membuat bebatuan dan batu-batu besar berjatuhan lebih dari 9,6 kilometer melintasi apa yang sekarang menjadi gurun di luar Las Vegas.
Tanah longsor di Kawasan Konservasi Nasional Red Rock Canyon memiliki massa dan kekuatan sedemikian rupa sehingga mendorong batuan yang terfragmentasi sejauh 3,2 km ke atas bukit. Memuncaki Bukit Blue Diamond yang sangat besar, dan meratakan area yang lebih besar dari pusat kota Cincinnati. Puing-puing dari tanah longsor membentang di area seluas lebih dari 11 km persegi.
"Anda bisa membayangkan ini menjadi bencana alam yang cukup besar," kata Ferry, yang sekarang menjadi mahasiswa doktoral di University of Kansas.
Studi ini diterbitkan dalam Journal of Sedimentary Research pada 15 Agustus dengan judul Origin and emplacement of the Blue Diamond landslide breccia, southern Nevada, U.S.A.
Bencana Blue Diamond adalah longsoran batu. Tanah longsor yang sangat cepat yang mendorong batuan dan tanah yang terfragmentasi menuruni bukit dengan kecepatan lebih dari 5 meter per detik.
Menyatukan rincian tanah longsor yang terjadi jutaan tahun yang lalu adalah sebuah tantangan. Tetapi ahli geologi menggunakan kombinasi pengamatan lapangan dan analisis laboratorium. Dengan mempelajari lebih banyak tentang bencana alam ini, para peneliti berharap menemukan cara untuk memprediksi bencana di masa depan. Itu menjadi semakin penting ketika orang membangun rumah, sekolah, dan bisnis di tempat yang lebih berbahaya, kata Sturmer.
"Longsor adalah salah satu bencana besar di dunia di daerah di mana Anda memiliki topografi yang signifikan, yang mewakili persentase yang terus meningkat dari tempat tinggal orang," kata Sturmer. "Sangat penting untuk dapat memprediksi bahaya ini dan mencegahnya atau setidaknya menjadi pintar tentang konstruksi ketika Anda memperluas kota. Ini adalah salah satu hal penting yang dilakukan oleh para ahli geosains."
Ferry mengatakan, tanah longsor mungkin dipicu oleh hujan lebat. Bagian Nevada ini jauh lebih basah jutaan tahun yang lalu daripada sekarang. "Kami yakin salah satu penyebab longsor yang terjadi sejauh ini adalah karena mengalir di atas substrat jenuh, yang mengurangi ketahanan gesekan," ujar Ferry.
Menentukan tanggal longsor memang sedikit rumit. Para peneliti dapat menggunakan penanggalan radiokarbon untuk peristiwa yang terjadi kurang dari 50.000 tahun yang lalu. Untuk kejadian yang lebih tua, mereka dapat beralih ke paparan sinar kosmis. Peneliti dapat mengetahui berapa lama sebuah batu telah tersingkap di permukaan bumi dengan mempelajari isotop unsur-unsur tertentu dalam batuan yang dipengaruhi oleh sinar kosmis berenergi tinggi. Ini adalah alat yang juga digunakan untuk mempelajari pergerakan gletser.
Peneliti UC mengatakan tanah longsor Blue Diamond terjadi antara 5 juta dan 23 juta tahun yang lalu selama Periode Miosen. Ini adalah periode keragaman evolusioner yang cepat. Satu burung Miosen, Argentavis, ditemukan di Amerika Selatan beratnya mencapai 90 kilogram dan memiliki lebar sayap 7 meter.
Tanah longsor berasal dari Tebing Wilson, yang saat ini berdiri sekitar 1.982 meter di atas permukaan laut tetapi mungkin jauh lebih tinggi pada saat bencana. Material berakhir 9,6 kilometer jauhnya di atas bukit Blue Diamond yang saat ini berdiri di 1.502 meter di atas permukaan laut. Sturmer mengatakan mungkin saja bukit ini telah bergerak selama ribuan tahun melalui lempeng tektonik.
Bagaimanapun, tanah longsor akan melukai Bumi dengan cara yang dramatis dan menggelegar.
Source | : | Eurekalert |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR