"Banyak laporan mengungkap bahwa keturunan inbrida—perkawinan sedarah—menderita cacat kognitif, gangguan fungsi paru-paru, penyakit jantung dan rentan terhadap penyakit lain. Anak-anak inbrida berisiko mengalami kelainan genetik resesif," imbuhnya.
Berbagai ilmuwan dan dokter telah mengonfirmasi dan menetapkan bahwa perkawinan sedarah membuat keturunannya berisiko lebih besar mengalami cacat bawaan dan penyakit genetik.
Alhasil, akibat kecacatan yang dialami keluarga Whitaker, membuat mereka hidup di bawah penderitaan yang menyedihkan. Kengerian menyelimuti pola kebiasaan hidup mereka sehari-hari.
"Keluarga itu tinggal di rumah jompo tidak terawat, membuat video merasa menyedihkan," tulis Kate Marina kepada The Netline dalam artikel The Whitaker family inbred story: Inbreeding may have caused the family’s health defects, terbitan 5 Januari 2022.
Tidak mungkin jika anggota keluarga Whitaker bekerja. Itu pun mengingat pendapatan tahunan rata-rata yang rendah di barat daya Virginia Barat. "Kami menduga bahwa keluarga tersebut berjuang untuk bertahan hidup," imbuhnya.
Kengerian dan kepayahan yang terjadi membuat Laita tergerak hatinya. Ia lantas menawarkan makanan dan uang kepada keluarga Whitaker untuk menunjukkan niat baiknya. Inilah juga yang membuat tetangga Whitaker menerima Laita.
Sayangnya, tidak ada hasil yang bisa mengungkap tentang kebenaran sosok Whitaker yang diduga melakukan pernikahan sedarah. Mereka tertutup dan terlindungi sehingga akan sulit dunia melanjutkan penyelidikan ini.
Source | : | The Sun,The Teal Mango,The Netline |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR