Nationalgeographic.co.id—Laporan ilmiah belum lama ini yang mengungkap adanya "bahan kimia abadi" yang disebut PFAS telah mengkhawatirkan banyak orang. Sumber air bumi telah sepenuhnya mengandung PFAS yang dapat bertahan ribuan tahun, bahkan air hujan pun tidak aman untuk diminum.
Sekarang, ahli kimia telah mengembangkan metode sederhana untuk memecah hampir selusin "bahan kimia abadi". Itu karena PFAS hampir tidak dapat dihancurkan pada suhu relatif rendah tanpa produk sampingan yang berbahaya.
PFAS yang merupakan singkatan dari Perfluoroalkyl and Polyfluoroalkyl Substances itu dengan metode baru ini dapat dipecah. Reaksi tersebut hanya akan menyisakan senyawa yang tidak berbahaya.
Metode baru ini dikembangkan oleh para ahli University of California—Los Angeles dan Northwestern University. Temuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal Science dengan judul "Low-temperature mineralization of perfluorocarboxylic acids" belum lama ini.
Para peneliti menunjukkan bahwa dalam air yang dipanaskan hingga hanya 176 hingga 248 derajat Fahrenheit, pelarut dan reagen yang umum dan murah memutuskan ikatan molekul dalam PFAS yang termasuk yang terkuat yang diketahui.
Reagen tersebut memulai reaksi kimia yang "secara bertahap menggerogoti molekul" sampai hilang, kata profesor riset terkemuka UCLA dan penulis koresponden Kendall Houk.
"Teknologi sederhana, suhu yang relatif rendah, dan kurangnya produk sampingan yang berbahaya berarti tidak ada batasan berapa banyak air yang dapat diproses sekaligus," tambah Houk.
Teknologi ini pada akhirnya dapat mempermudah instalasi pengolahan air untuk menghilangkan PFAS dari air minum.
PFAS adalah bahan kimia yang terdiri dari sekitar 12.000 bahan kimia sintetis yang telah digunakan sejak tahun 1940-an dalam peralatan masak antilengket, riasan tahan air, sampo, elektronik, kemasan makanan, dan produk lainnya yang tak terhitung jumlahnya. Mereka mengandung ikatan antara atom karbon dan fluor yang tidak dapat diputuskan oleh apa pun di alam.
Ketika bahan kimia PFAS larut ke lingkungan melalui manufaktur atau penggunaan produk sehari-hari, mereka menjadi bagian dari siklus air Bumi. Selama 70 tahun terakhir, PFAS telah mencemari hampir setiap tetes air di planet ini.
Ikatan karbon-fluorin yang kuat memungkinkan mereka melewati sebagian besar sistem pengolahan air tanpa rusak sama sekali. Mereka dapat menumpuk di jaringan manusia dan hewan dari waktu ke waktu dan menyebabkan kerusakan dengan cara yang baru mulai dipahami oleh para ilmuwan.
Baca Juga: Menurunnya Permukaan Air Tanah, Aliran Sungai Jadi Mencemari Air Minum
Source | : | Science,University of California - Los Angeles |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR