Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleontologi telah mengumumkan penemuan dinosaurus titan atau titanosaurus berukuran kecil. Fosil spesies baru itu ditemukan di negara bagian Sao Paolo, Brasil.
Laporan penemuan tersebut telah dideskripsikan lengkap di journal Ameghiniana dengan judul "A new nanoid titanosaur (Dinosauria: Sauropoda) from the Upper Cretaceous of Brazil."
Seperti diketahui, dinosaurus sauropoda Titanosaurian menunjukkan perbedaan ukuran tubuh yang luar biasa, dengan beberapa taksa terkenal karena mendekati puncak ukuran tubuh vertebrata darat.
Spesies dinosaurus yang baru diidentifikasi ini menjelajahi planet kita dari Santonian Akhir hingga usia Campanian Awal dari zaman Kapur Atas, sekitar 83 juta tahun yang lalu.
Zaman santonian adalah usia dalam skala waktu geologi atau tahap kronostratigrafi. Ini adalah sub divisi dari Zaman Kapur Akhir atau Seri Kapur Atas. Waktu santonian mencakup waktu antara 86 dan 83 juta tahun yang lalu. Santonian didahului oleh Coniacian dan diikuti oleh Campanian setelahnya.
Dinosaurus titan baru ini dinamakan Ibirania parva, makhluk purba itu diperkirakan memiliki panjang tubuh 5,7 meter atau sekitar 18,7 kaki.
Para ahli paleontolog menemukan fosil Ibirania parva di São José do Rio Preto, Formasi Cekungan Bauru. Ibirania parva mewakili salah satu sauropoda terkecil yang diketahui hingga saat ini.
Ibirania parva adalah anggota Titanosauria, kelompok beragam dinosaurus sauropoda berleher panjang yang hidup dari zaman Jura Akhir hingga akhir periode Kapur.
"Titanosauria adalah klad neo sauropoda dengan keragaman yang luar biasa dan distribusi di seluruh dunia," kata Bruno Navarro, ahli paleontologi dari Museu de Zoologia di Universidade de São Paulo, dan rekan-rekannya dari Brasil dan Jerman, dilansir Sci-News.
"Mereka diketahui menunjukkan perbedaan ukuran tubuh yang mencolok yang ditandai dengan kemunculan spesies raksasa dan nanoid atau kecil."
Analisis histologis dan CT scan menunjukkan bahwa takson baru ini diwakili oleh individu dengan kerangka yang matang, yang telah mencapai kematangan somatik sebelum kematian.
Source | : | Sci-News,Journal Ameghiniana |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR