Nationalgeographic.co.id - Sejak zaman Kerajaan Lydia sekitar 1000 Sebelum Masehi, beberapa jenis mata uang digunakan untuk perdagangan. Saat itu, koin mulai digunakan dalam transaksi. Namun seiring dengan berjalannya waktu, jenis mata uang baru pun muncul. Kini, kita sering bertransaksi menggunakan uang kertas. Namun apakah Anda mengetahui asal-usul uang kertas digunakan untuk transaksi?
Menelusuri asal-usul uang kertas
“Asal-usul uang kertas dapat ditelusuri kembali ke zaman dinasti Tang,” ungkap Calin Aneculaesei di laman History of Yesterday. Dinasti ini menguasai sebagian besar wilayah yang membentuk Tiongkok modern dari tahun 618 hingga 907.
Di masa itu, mata uang lokal digunakan oleh pedagang lokal untuk mempermudah pengiriman barang.
Bagaimana caranya? Transaksi dilakukan dengan penggunaan catatan yang menjanjikan pedagang bahwa mereka akan mendapatkan uang mereka dari wali amanat. Penggunaan metode ini jauh lebih luas terjadi pada abad ke-11 di zaman dinasti Song.
Alih-alih digunakan sebagai uang kertas seperti sekarang, uang kertas di masa itu lebih sebagai janji bahwa pedagang akan mendapatkan uang. Meski saat itu koin sudah digunakan sebagai mata uang, membawa sejumlah koin menjadi beban bagi pedagang karena beratnya.
Maka, pedagang menitipkan uangnya kepada seorang wali. Kemudian, pedagang itu menulis surat yang menyatakan berapa banyak uang yang ditinggalkan. “Maka, pedagang itu tidak perlu membawa koin bersamanya,” tambah Aneculaesei.
Pedagang lain yang mendapatkan catatan bisa mengambil sejumlah uang pada wali amanat tersebut kapan pun ia mau. Catatan ini dikenal juga dengan sebutan jiozi.
Dinasti Song menyadari perkembangan baru ini dalam perdagangan dan berusaha memanfaatkannya. Melihat bahwa kertas jauh lebih efisien untuk transaski, dinasti mulai mengeluarkan uang kertas pada tahun 1120-an. Konon pada abad ke-12, jumlah uang kertas yang diterbitkan dalam setahun bernilai sekitar 26 juta untai koin.
Uang kertas di Eropa
Selama periode ini di Eropa, beberapa penggunaan dasar alat tukar seperti mata uang terlihat. Misalnya Knights of the Templar, yang mengambil barang-barang berharga peziarah. Peziarah ini kemudian menerima tanda terima yang menyatakan nilai barang-barang berharga.
Tanda terima ini dapat ditebus pada saat kedatangan mereka ke Tanah Suci. Di sana, para peziarah akan menerima harta dengan nilai yang sama.
Pengetahuan sebenarnya tentang uang kertas baru muncul di Eropa pada abad ke-13 melalui penjelajah seperti Marco Polo. Ia mengunjungi Dinasti Yuan selama abad ke-13 dan membawa temuannya kembali ke Eropa.
Baca Juga: Mata Uang Kripto Lesu! Apa Dampaknya Terkait Perubahan Iklim?
Baca Juga: Gobog dan Kepeng yang Populer Jauh Sebelum Berlakunya Rupiah
Baca Juga: Unik, Suku Maya Anggap Biji Kakao Jadi Hadiah Dewa dan Mata Uang
Uang kertas mulai digunakan di Italia sekitar periode ini melalui penggunaan surat sanggup bayar, pendahulu uang kertas yang sebenarnya. Karena pengiriman uang secara manual berisiko, maka surat sanggup bayar ini mulai digunakan.
Nama uang kertas sebenarnya berasal dari frasa Italia abad ke-14, “nota di banco” yang secara harfiah berarti uang kertas.
Penggunaan uang kertas secara massal di Eropa
Peralihan massal ke uang kertas terjadi selama Revolusi Harga sekitar abad ke-17. Sekitar periode ini, Eropa mengalami peningkatan inflasi yang besar karena masuknya emas secara massal dari Armada Harta Karun Spanyol. Armada itu membawa emas dalam jumlah besar dari koloni mereka di Amerika Selatan. Hal ini mengakibatkan tingkat inflasi tahunan sebesar 1%-1,5%, yang pada saat itu sangat tinggi.
Di London, bankir pandai emas mulai menerbitkan uang kertas yang dapat ditukarkan oleh pemegangnya dan bukan oleh pembuatnya. Maka uang kertas tersebut dapat digunakan sebagai mata uang daripada surat sanggup bayar.
Uang kertas pertama yang dikeluarkan negara berasal dari Bank of England, yang didirikan pada 1694. Saat itu, uang dikumpulkan untuk membiayai Perang Sembilan Tahun (1688-1697).
Kemudian pada tahun 1745, uang kertas terstandarisasi mulai dari £20 hingga £1.000 mulai dicetak oleh Bank of England. “Ini menandai dimulainya penggunaan mata uang kertas untuk transaksi normal di Eropa,” Aneculaesei menambahkan.
Teknologi lama, penggunaan modern
Saat Anda membayar sesuatu dengan uang kertas, luangkan waktu sejenak untuk memikirkan sejauh mana penemuan ini berkembang. Tanpa pedagang Tiongkok abad ke-11 yang membutuhkan media baru untuk berdagang, mungkin kita masih menggunakan koin untuk bertransaksi.
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR