Nationalgeographic.co.id - Banyak penemuan penting yang diciptakan oleh bangsa Romawi. Misalnya saluran air dan sanitasi, bangunan lengkung, serta jalan-jalan yang bertahan hingga hari ini. Di antara penemuan-penemuan yang masih bisa kita nikmati sekarang, ada juga yang hilang tak berbekas. Kaca fleksibel adalah penemuan bangsa Romawi kuno yang hilang karena pembuatnya dipenggal oleh Kaisar Tiberius Caesar. Apa sebabnya?
Kaca di zaman Romawi
Teknik kaca buatan ditemukan oleh orang Fenisia. Selama ribuan tahun, pembuat kaca mengasah keterampilannya. Mereka meningkatkan teknik yang digunakan untuk memproduksi zat ini, serta kaca itu sendiri. Di Kekaisaran Romawi, kaca menjadi barang yang umum diproduksi.
Benarkah teknik kaca fleksibel Romawi hilang karena Kaisar Tiberius?
Menurut penulis Romawi Petronius dan Plinius yang Tua, seorang pembuat kaca diberikan audiensi dengan Kaisar Tiberius. Pembuat kaca menyajikan penemuan luar biasa yang disebut phiale (wadah minum yang dangkal). Konon, mangkuk minum itu terbuat dari bahan yang luar biasa. Pasalnya, Kaisar Romawi Tiberius Caesar gagal memecahkan mangkuk itu saat ia mencobanya.
“Alih-alih pecah, mangkuk itu penyok seperti bejana perunggu,” tutur Ellen Lloyd di laman Ancient Pages. Pembuat kaca mengeluarkan palu dan menghilangkan penyoknya.
Ketika Kaisar Tiberius bertanya apakah ada orang lain yang tahu cara membuat kaca jenis itu. Dengan bangga, sang penemu mengatakan bahwa hanya dia yang mengetahui tekniknya.
Sayangnya, Kaisar sama sekali tidak terkesan. Kaisar Tiberius takut bahwa bahan yang luar biasa seperti itu dapat merusak nilai emas dan perak.
Maka, sepeninggal sang penemu, teknik kaca fleksibel Romawi pun ikut menghilang.
Dalam Naturalis Historia-nya, Plinius yang Tua menceritakan kisahnya. Plinius tidak percaya bahwa ada orang yang menemukan kaca fleksibel (vitrum flexile). Menurutnya, itu hanya sebuah isapan jempol belaka yang dengan cepat tersebar tanpa diketahui kebenarannya.
Kaisar iri akan keahlian seorang arsitek
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR