Oleh Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia
Nationalgeographic.co.id—Sejauh 1.100 kilometer saya tempuh dalam perjalanan #MotoHimalayan2022 Agustus silam. Jelang keberangkatan, saya menyibukkan diri untuk mengumpulkan data tentang perjalanan melintasi destinasi-destinasi ketinggian di Himalaya, India. Perjalanan penuh tantangan membentang di benak, mulai dari mengatasi persoalan berada di daerah ketinggian, hingga jalur yang akan dilewati dengan kondisi yang tidak terlalu baik.
Moto Himalayan adalah sebuah perjalanan epik yang digagas oleh Royal Enfield, produsen motor legendaris yang bermarkas di India ini. Puluhan pengendara diberikan sebuah pengalaman luar biasa menikmati daerah yang menjadi inspirasi mereka melahirkan series Royal Enfield Himalayan. Bak mengendarai tank baja, saya dan kawan-kawan sesama pengendara dari beberapa negara dibawa ke pelosok-pelosok Ladakh. Kami melintasi pegunungan, menyeberangi sungai, hingga menetap di perkemahan warga lokal.
Dalam cerita kali ini, saya akan memilih lima perangkat terpenting bagi saya yang membantu dalam petualangan epik kali ini.
Jaket dan Celana Riding
Salah satu persyaratan yang menjadi mandatori dari panitia Moto Himalayan 2022 adalah bagi para setiap riders untuk menggunakan jaket khusus yang menggunakan pelindung di bagian tulang belakang, siku, dan dengkul. Bagi pengendara yang tidak menggunakan perangkat ini, diharamkan untuk turun dan mengikuti tur, “safety first”. Dalam perjalanan kali ini jaket yang saya gunakan adalah satu set jaket khusus long distance tour tipe Osiris keluaran Contin Moto Indonesia. Jaket dan celana empat musim yang dilengkapi lubang ventilasi untuk tetap bertahan berkendara di gurun-gurun Himalaya yang terik dan berpasir. Kemampuan adaptasi cuaca dan bobot yang ringan menjadi poin plus dari saya untuk produk ini, melintasi medan-medan sulit dan bermanuver di atas motor bisa saya lewati dengan nyaman.
Hydro Bag
Salah satu kesulitan berada di kawasan setinggi lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut adalah kondisi badan yang harus beradaptasi dengan minimnya tingkat oksigen. Penyakit ketinggian adalah momok yang sangat dihindari para pejalan. Minum air putih dan menjaga hidrasi tubuh adalah cara untuk menyiasati kondisi ini. Tas Eiger menjadi sahabat perjalanan yang terus menempel di badan. Tas yang dilengkapi dengan kantung air berkapasitas dua liter dapat membantu saya untuk tetap dapat menjaga hidrasi tubuh selama berkendara, tanpa harus berhenti menepi dan kehilangan momentum karena keluar dari rombongan.
Jam Pintar
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR