Baca Juga: Manusia Modern dan Manusia Purba Neanderthal Bertemu 50.000 Tahun Lalu
Baca Juga: Studi Tengkorak Kuno Singkap Kawin Silang Manusia dengan Neanderthal
Baca Juga: Kegagalan Bertubi-tubi Homo Sapien Saat Mencoba untuk Menetap di Eropa
Para peneliti menggunakan estimasi linier yang optimal dan pemodelan probabilitas Bayesian. Pemodelan tersebut adalah interpretasi konsep probabilitas, di mana, alih-alih frekuensi atau kecenderungan beberapa fenomena, probabilitas ditafsirkan sebagai harapan yang masuk akal yang mewakili keadaan pengetahuan atau sebagai kuantifikasi keyakinan pribadi.
Pemodelan tersebut digunakan untuk memperkirakan rentang tanggal untuk sampel ini dan populasi yang bertanggung jawab, dan menyimpulkan tanggal paling awal dan terbaru bahwa kelompok manusia ini mungkin telah hadir di lokasi.
Pemodelan ini berfungsi untuk mengisi bagian yang hilang dari catatan arkeologi, yang menghambat estimasi tanggal.
Berdasarkan pemodelan ini, penulis memperkirakan bahwa artefak Neanderthal pertama kali muncul antara 45.343 dan 44.248 tahun yang lalu, dan menghilang antara 39.894 dan 39.798 tahun yang lalu.
Tanggal kepunahan Neanderthal, berdasarkan sisa-sisa Neanderthal yang memiliki penanggalan langsung, adalah antara 40.870 dan 40.457 tahun yang lalu.
Manusia modern diperkirakan pertama kali muncul antara 42.653 dan 42.269 tahun yang lalu.
“Secara keseluruhan, pengamatan ini memperkuat proposisi bahwa Paleolitik Atas awal di wilayah ini kemungkinan melibatkan periode koeksistensi antara Neanderthal dan Homo sapiens," kata para ilmuwan.
"Namun, sifat pasti dari ko-eksistensi ini masih harus diselesaikan."
Source | : | Scientific Reports,Sci-News |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR