Nationalgeographic.co.id - Pada tahun 1865, pria Inggris bernama Edward Whymper berhasil mencapai puncak Matterhorn, salah satu gunung paling ikonik di Pegunungan Alpen Eropa. Puncak gunung ini menjulang hampir 15.000 kaki di atas Zermatt, Swiss, di perbatasan dengan Italia.
Kini, jalur pendakian baru yang disebut Kulturwege telah dirancang untuk menunjukkan sisi berbeda dari Zermatt yang dikenal sebagai kota resor bertingkat. Jalur ini menyoroti lumbung kayu larch berusia berabad-abad, yang pernah menjadi sumber kehidupan komunitas agraris Zermatt. Setidaknya kini sudah ada dua dari lima segmen jalur Kulturwege yang sudah rampung dibangun.
“Di Zermatt, ada jutaan orang yang datang dalam setahun. Anda hanya perlu berjalan selama 15 menit [dari pusat kota] dan Anda dapat merasakan bagaimana mereka (orang-orang Zermatt) hidup 500 tahun yang lalu,” kata Werner Bellwald, ahli etnologi dan rekan pendiri jalur tersebut, seperti yang dikutip oleh Sarah Freeman untuk National Geographic.
Ratusan tahun sebelum ledakan pariwisata mengubah Zermatt menjadi resor ski kelas dunia, wilayah tersebut adalah surga penggembalaan yang dipenuhi lumbung berwarna cokelat untuk menyimpan biji-bijian, mengeringkan daging, dan memelihara ternak. Lumbung sangat penting untuk membantu penduduk setempat bertahan hidup di iklim stepa yang unik di kawasan itu, yang membantu mengawetkannya.
Meskipun Zermatt berada di jalur utama perdagangan garam Transalpine, hanya ada sedikit catatan tertulis yang mendokumentasikan kehidupan di wilayah ini pada Abad Pertengahan Akhir, kira-kira tahun 1300-1500 Masehi.
Para pendiri jalur Kulturwege berharap bisa mengubahnya. Dengan menggunakan sains dan pengetahuan lokal dari generasi-generasi di wilayah tersebut, mereka berusaha untuk menutup celah sejarah itu.
Baca Juga: Es Tertua dari Pegunungan Alpen Menyimpan 10.000 Tahun Memori Iklim
Baca Juga: Mayat Tak Dikenal dan Bangkai Pesawat Ditemukan di Pegunungan Alpen
Baca Juga: Semakin Mengkhawatirkan, Gletser Pegunungan Alpen Bisa Benar-benar Hilang
Mendaki melalui sejarah
Jalan pertama di jalur Kulturwege, yang diresmikan pada tahun 2019, menanjak hampir seribu kaki, kurang lebih dua mil, dari pusat kota Zermatt ke Zmutt. Di sepanjang jalan, para pejalan kaki akan menjumpai 14 "stasiun", tempat menarik utama dengan plakat informasi.
Salah satu stasiun tersebut menyoroti kandang domba berusia berabad-abad, yang disebut gädi dalam dialek lokal, atau kandang ternak. Ada pula lumbung kayu larch yang dibangun dari balok-balok abad pertengahan dan jendela yang direklamasi dari beberapa wohnhaus, atau tempat tinggal.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR