Nationalgeographic.co.id—Dari semua Dewa yang dirujuk dalam mitologi Yunani, Dewa Pan dianggap sebagai dewa minor. Pan telah disebut sebagai banyak hal mulai dari dewa alam liar hingga dewa padang rumput atau dewa gembala dan ternak. Dari berbagai nama yang diterima Pan, nama yang paling menonjol atau lazim dalam semua tulisan adalah Dewa Alam Liar.
Fakta tentang Pan, Dewa Liar Yunani
Satu fakta menarik tentang pan adalah bahwa dia setengah manusia dan setengah kambing dengan bagian atas manusia dan bagian bawah adalah kambing, juga disebut satir atau silenos. Pan sering ditulis dan digambar memiliki tanduk di kepalanya dan wajah yang tidak menarik. Karena tubuhnya, dia menjadi salah satu dewa Yunani yang paling banyak digambarkan sepanjang waktu.
Pan dapat menampilkan kecepatan yang berlebihan tanpa merasa lelah atau cedera, dan dia memiliki kemampuan untuk pergi antara Gunung Olympus dan bumi kapan pun dia mau. Fakta menarik lainnya tentang Pan adalah kemampuannya mengubah benda menjadi sesuatu yang lain atau bentuk lain. Pan dikenal memiliki selera humor yang tinggi.
Kata modern 'panik' berasal dari Pan. Kata ini berasal dari mitos Pan, yang berteriak keras untuk membantu temannya selama pertempuran. Teriakan itu menakuti musuh dan menyebabkan mereka mundur, menghasilkan kemenangan bagi temannya. Teriakan selama pertempuran kemudian dikenal sebagai kepanikan.
Ciptakan Alat Musik Panpipes
Sementara Pan menghabiskan sebagian besar waktunya di Arcadia bersama dewa-dewa lain, Pan menghabiskan banyak waktu di alam baik di daerah berhutan maupun di padang rumput. Pan dikatakan menguasai para pemburu dan gembala. Pan juga sering disebut sebagai dewa musik pedesaan. Dia menunjukkan kecintaan pada musik pada zamannya. Pan bahkan menemukan alat musiknya sendiri yang disebut panpipes. Setelah membuat instrumen, dia sangat jarang terlihat tanpa instrumen di hadapannya.
Dikutip Theoi.com, Pan menghabiskan sebagian besar waktunya mengejar berbagai Nimfa (peri). Panpipes sebenarnya terbuat dari alang-alang yang diambil dari rawa penuh tempat salah satu bidadari yang dia kejar bersembunyi darinya dengan menyamar sebagai alang-alang.
Baca Juga: Pemungutan Suara dalam Pemilu di Zaman Yunani Kuno dan Romawi Kuno
Baca Juga: Dari Keringat Atlet sampai Kencan, Kebiasaan Aneh Orang Yunani Kuno
Baca Juga: Kisah Raja Midas, Punya Sentuhan Maut Bisa Merubah Jadi Emas
Baca Juga: Teater Hingga Klub, Jenis Hiburan Yunani Kuno Serupa di Zaman Modern
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR