Nationalgeographic.co.id—Salah satu hal menarik yang terlihat dari gelaran Piala Dunia 2022 selain kedekatan para pemain Maroko dengan ibu-ibu mereka, adalah penampilan "sederhana" kaus kaki Bukayo Saka. Kaus kaki pemain Arsenal sekaligus tim nasional Inggris itu tampak bolong-bolong seperti diserang ngengat.
Namun, ternyata, lubang-lubang yang tidak sedap dipandang di kaus kaki telah menjadi pemandangan umum yang mengejutkan di Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Jangan salah sangka, tampaknya para atlet bergaji tinggi ini tidak terlalu membutuhkan kaus kaki baru di Hari Natal.
Kecerobohan mode itu sebenarnya untuk membantu meringankan penyempitan kaki para pemain. Terutama bagian betisnya.
Beberapa pemain telah memilih satu lubang besar di bagian belakang betis, sementara beberapa lainnya memilih tampilan Keju Swiss alias banyak lubang kecil. Di antara para pemain yang terlihat mengikuti tren tersebut adalah Jude Bellingham, Kyle Walker, Gareth Bale, dan Bukayo Saka.
Para pesepakbola biasanya diberikan sepasang kaus kaki baru tepat sebelum dimulainya setiap pertandingan. Karena sepasang kaus kaki ini masih baru, kain sintetisnya tidak sempat meregang dan terbukti sangat ketat, terutama jika Anda memiliki betis yang besar seperti Jack Grealish.
Ketatnya kaus kaki terbukti tidak nyaman dan membatasi gerak para pemain. Dan yang lebih mengkhawatirkan, ini dapat mengurangi sirkulasi darah yang menyebabkan masalah seperti kram.
Baca Juga: Ketimbang Joging, Sepak Bola Lebih Baik untuk Kesehatan Tulang
Baca Juga: Dilarang Digunakan di Stadion, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian?
Baca Juga: Sains Mengungkap Rahasia Teknik 'Shooting' Luar Biasa dalam Sepak Bola
Untuk mengurangi tekanan kaus kaki tersebut, beberapa pesepakbola akan mengambil gunting dan membuat lubang di bagian belakang kaus kaki wajib itu. Ini mungkin terlihat berantakan, tapi yang jelas ini tampapknya lebih ke persoalan fungsi ketimbang mode.
"Ini tentang fungsionalitas," ujar Jermaine Jenas, mantan pesepakbola profesional dan komentator sepakbola BT Sport, menjelaskan pada 2018, seperti dikutip dari IFL Science.
Berbicara tentang pemotongan kaus kaki Kyle Walker, dia menambahkan: "Dia jelas berpikir kaus kakinya terlalu ketat sehingga dia membuat lubang di dalamnya untuk membantu sirkulasi di betisnya sehingga dia tidak mengalami kram."
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR