Nationalgeoraphic.co.id—Sebuah penelitian yang terbit di Journal of Consumer Psychology berjudul unik, "If money doesn't make you happy, then you probably aren't spending it right" (Jika uang tidak membuatmu bahagia, bisa jadi kamu tidak membelanjakannya dengan benar). Walau penulisan judulnya kurang baku, tetapi mengandung nasihat untuk kita tentang kebahagiaan terhadap uang yang kita miliki.
Banyak orang yang merasa tidak bahagia atas uang yang dimilikinya. Padahal, mungkin uang yang dimilikinya sudah banyak. Ya, penelitian ini memandang bahwa frasa "uang tidak bisa membeli kebahagiaan" sebenarnya tergantung bagaimana kita mengelolanya.
Menurut para peneliti, memiliki uang "adalah peluang yang secara rutin disia-siakan orang karena hal-hal yang menurut mereka akan membuat mereka bahagia seringkali tidak." Melansir Insider, Daniel Gilbert, psikolog Harvard University yang terlibat dalam penelitian itu mengatakan, "Sentimen (uang tidak bisa membeli kebahagian) ini menyenangkan, populer, dan hampir pasti salah."
Penelitian psikologi lainnya yang Gilbert kutip mengungkapkan, banyak orang di Amerika Serikat yang menghabiskan di atas Rp780 juta per tahun atau lebih dari 50 ribu dolar AS per tahun, cenderung punya kesejahteraan yang menurun.
Maka, penelitian ini membagikan delapan tips yang bisa memandu kita mengelola pengeluaran keuangan dengan baik.
Pertama, keluarkan uang untuk pengalaman, bukan barang
Ada banyak orang yang rela mengeluarkan uang untuk pengalaman hidupnya, misalnya untuk berpelesiran dan konser. Hindari terlalu sering membeli materi seperti mobil, rumah, dan peralatan.
Gilbert dan tim berpendapat, membeli pengalaman akan lebih berkesan dan disukai. Pengalaman yang telah berlalu akan menjadi berharga untuk diingat.
"Setelah mengabdikan hari-hari untuk memilih lantai kayu keras yang sempurna untuk dipasang di kondominium baru, pembeli rumah menemukan lantai ceri Brasil yang dulu mereka sukai dengan cepat menjadi tidak lebih dari tanah yang tidak diperhatikan di bawah kaki mereka," tulis mereka. "Sebaliknya, ingatan mereka melihat bayi cheetah saat fajar di safari Afrika terus memberikan kesenangan."
Kedua, habiskan uang untuk membantu orang lain
Uang Anda memang banyak, tetapi belum tentu Anda bahagia memilikinya. Ada banyak orang yang membutuhkan uang, jasa, dan bantuan di seluruh dunia. Anda bisa membantu mereka untuk hidup lebih sejahtera.
Selain itu, manusia sebagai makhluk sosial, kebahagiaan bisa dibentuk dengan hubungan sosial. Dengan cara membantu, hubungan sosial terpelihara dengan baik. Banyak penelitian terkait sikap memberi, mengaktifkan pusat otak bagian penghargaan diri.
Source | : | Business Insider |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR