Nationalgeographic.co.id—Beberapa penelitian sebelumnya mengaitkan kegemukan atau obesitas dengan suasana hati dan gangguan perilaku pada anak, tetapi penelitian terbaru membantahnya. Indeks massa tubuh anak tidak mungkin berdampak besar, menurut penelitian tersebut.
Menurut penelitian baru tersebut, bahwa hubungan kuat antara obesitas pada masa kanak-kanak dan kesehatan mental, mungkin tidak sepenuhnya memperhitungkan genetika keluarga dan faktor lingkungan.
Anak-anak dengan obesitas lebih mungkin didiagnosis dengan depresi, kecemasan, atau gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD). Namun sifat hubungan antara obesitas dan kondisi kesehatan mental ini tidak jelas.
Obesitas mungkin berkontribusi pada gejala kesehatan mental, atau sebaliknya. Alternatifnya, lingkungan anak mungkin berkontribusi pada obesitas dan gangguan suasana hati dan perilaku.
"Kita perlu lebih memahami hubungan antara obesitas pada masa kanak-kanak dan kesehatan mental," kata penulis utama Amanda Hughes, Senior Research Associate in Epidemiology di Bristol Medical School, University of Bristol, Inggris.
"Hal ini membutuhkan kontribusi genetika anak dan orang tua serta faktor lingkungan yang memengaruhi seluruh keluarga."
Hughes dan rekannya memeriksa data genetik dan kesehatan mental dari 41.000 anak berusia delapan tahun dan orang tua mereka dari Studi Kelompok Ibu, Ayah, dan Anak Norwegia dan Catatan Kelahiran Medis Norwegia.
Mereka menilai hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) anak-anak, rasio berat dan tinggi badan dan gejala depresi, kecemasan, dan ADHD. Untuk membantu memisahkan efek genetika anak dari pengaruh faktor lain yang memengaruhi seluruh keluarga, mereka juga memperhitungkan genetika orang tua dan BMI.
Baca Juga: Bahaya Anak Obesitas, Begini Cara Mengatur Pola Makan Anak Obesitas
Baca Juga: Melihat dan Mendengar Burung Berdampak Baik bagi Kesehatan Mental
Baca Juga: Ketika Seks Bebas dalam Budaya Hookup Memengaruhi Kesehatan Mental
Analisis menemukan efek minimal dari BMI anak sendiri pada gejala kecemasan mereka. Ada juga bukti yang bertentangan tentang apakah BMI anak memengaruhi gejala depresi atau ADHD mereka.
Source | : | ELife |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR