2. Pohon hutan hujan penghormatan untuk pencinta lingkungan Honduras yang dibunuh
Carpotroche caceresiae, pohon dari hutan hujan Karibia di Nikaragua dan Honduras, dinamai untuk mengenang dan mengakui keberanian Berta Isabel Cáceres Flores (1971–2016). Berta Cáceres adalah salah satu dari 123 aktivis lingkungan yang dibunuh antara tahun 2009 dan 2016 karena menentang perusakan habitat alami dan hilangnya tanah adat di Honduras.
Sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis RGB Kew, pada tahun 2015 Berta Cáceres dianugerahi Penghargaan Lingkungan Goldman berkat komitmennya yang tak tergoyahkan. Tragisnya, dia dibunuh setahun kemudian karena penentangannya terhadap proyek pembangkit listrik tenaga air Agua Zarcas di sungai Gualcarque di barat laut Honduras.
C. caceresiae tumbuh setinggi 15 meter, dengan bunga putih seperti bintang selebar 20 milimeter di batang utama. Pohon ini punya buah berwarna hijau limau, bersayap lima dengan banyak tonjolan di antara sayapnya. Pohon ini telah dinilai sebagai Hampir Terancam.
Baca Juga: Tanaman Obat Suku Aztec, Bagaimana Poinsettia Jadi Dekorasi Khas Natal?
Baca Juga: Thottea beungongtanoeh, Spesies Baru Tanaman Berbunga dari Aceh
Baca Juga: Spesies Baru Tumbuhan Karnivora Bawah Tanah Ditemukan di Kalimantan
3. Teratai air raksasa terbesar sedunia di Bolivia
Anggota terbaru dari genus bunga teratai Victoria, yang dinamai dengan nama Ratu Victoria, adalah teratai raksasa Bolivia (Victoria boliviana). Dengan daun yang mengesankan mencapai hingga 3,3 meter, ini adalah yang terbesar dari tiga spesies Victoria yang diketahui dan menampilkan sejumlah perbedaan dalam bentuk, ukuran, dan distribusi fitur seperti bunga, duri, dan biji.
Terkurung di lahan basah Amazon Bolivia, spesies ini telah dinilai Rentan terhadap kepunahan. Pengamatan oleh Carlos Magdalena, ahli hortikultura botani Kew, dan Lucy Smith, seniman botani lepas di RBG Kew, dikonfirmasi oleh ilmuwan Kew Natalia Przelomska dan Oscar A. Pérez-Escobar melalui analisis DNA, menyebabkan penamaan spesies luar biasa ini sebagai hal baru dalam sains pada tahun 2022. Mereka mendeskripsikan spesies baru ini bersama 16 ahli botani Eropa dan Bolivia lain.
Source | : | RGB Kew |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR