Nationalgeographic.co.id - Tim ilmuwan internasional termasuk peneliti Rutgers University telah menemukan bahwa kenaikan permukaan laut era modern dimulai pada tahun 1863. Saat itu era industri meningkat dan makin intensif, bertepatan dengan bukti pemanasan laut awal dan pencairan gletser.
Rincian analisis mereka telah dijelaskan di jurnal bergengsi Nature Communications dengan judul "Timing of emergence of modern rates of sea-level rise by 1863."
Studi tersebut, yang menggunakan catatan basis data global permukaan laut selama 2.000 tahun terakhir, akan membantu perencana lokal dan regional mempersiapkan kenaikan permukaan laut di masa depan.
Kenaikan permukaan laut merupakan indikator penting dari perubahan iklim yang lebih luas. Dengan mengidentifikasi waktu ketika tingkat kenaikan permukaan laut modern muncul di atas variabilitas alami, para peneliti dapat menentukan permulaan periode perubahan iklim yang signifikan.
Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Pergeseran ini mungkin bersifat alami.
Namun sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil (seperti batu bara, minyak, dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Dengan memeriksa catatan di seluruh dunia, para peneliti menemukan bahwa secara global, tingkat kenaikan permukaan laut di era modern terjadi pada tahun 1863, sejalan dengan Revolusi Industri.
Sekira tahun tersebut, pertumbuhan industri semakin intensif, di saat yang bersamaan juga bertepatan dengan bukti pemanasan laut awal dan pencairan gletser, menurut penelitian tersebut.
Di situs individu di Amerika Serikat, kenaikan air muka laut modern muncul paling awal di wilayah pertengahan Atlantik pada pertengahan hingga akhir abad ke-19, dan kemudian di Kanada dan Eropa, muncul pada pertengahan abad ke-20.
Studi ini sangat tepat waktu mengingat laporan NOAA yang baru-baru ini dirilis merinci percepatan cepat kenaikan permukaan laut di pantai AS. NOAA atau Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (bahasa Inggris: National Oceanic and Atmospheric Administration) adalah badan laboratorium ilmiah dari Kementerian Perdagangan Amerika Serikat.
Baca Juga: Kenaikan Air Laut Pesisir Jawa Lebih Tinggi daripada Rata-Rata Global
Baca Juga: Malapetaka Perubahan Iklim, Maladewa Perlahan Ditelan oleh Laut
Baca Juga: Meningkatnya Hujan Salju, Menjadi Penyeimbang Kenaikan Permukaan Laut
“Kita bisa yakin bahwa tingkat global kenaikan permukaan laut dari tahun 1940 sampai 2000 lebih cepat dari semua interval 60 tahun sebelumnya selama 2.000 tahun terakhir,” kata Jennifer S. Walker, penulis utama studi dan postdoctoral associate di Departemen Ilmu Bumi dan Planet di Rutgers University-New Brunswick.
"Memiliki pemahaman menyeluruh tentang perubahan permukaan laut spesifik lokasi dalam rentang waktu yang lama sangat penting untuk perencanaan regional dan lokal serta respons terhadap kenaikan permukaan laut di masa depan."
Walker mencatat bahwa model statistik yang digunakan tim peneliti juga dapat diterapkan ke lebih banyak lokasi individu untuk lebih memahami proses yang mendorong perubahan permukaan laut pada skala global dan regional.
"Fakta bahwa kecepatan laju perubahan iklim era modern muncul di semua lokasi penelitian kami pada pertengahan abad ke-20 menunjukkan pengaruh signifikan kenaikan permukaan laut global terhadap planet kita pada abad terakhir," tambah Walker.
"Analisis lebih lanjut tentang variabilitas spasial pada saat munculnya di lokasi yang berbeda akan terus meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bagaimana proses regional dan lokal berdampak pada tingkat kenaikan permukaan laut."
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Nature Communications,Rutgers University |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR