Ryugu tidak menunjukkan bukti itu, komposisi kimia dan mineraloginya setara dengan yang ditemukan di meteorit paling primitif secara kimiawi yang disebut kondrit CI, yang juga diduga terbentuk di tata surya bagian luar.
McKeegan mengatakan penelitian yang sedang berlangsung pada bahan Ryugu akan terus membuka jendela ke pembentukan planet tata surya, termasuk Bumi.
“Meningkatkan pemahaman kita tentang asteroid yang mudah menguap dan kaya karbon membantu kita menjawab pertanyaan penting dalam astrobiologi—misalnya, kemungkinan planet berbatu dapat mengakses sumber bahan prebiotik,” katanya.
Sampai saat ini karbonat dalam sampel Ryugu, tim mengembangkan metodologi yang dikembangkan di UCLA untuk sistem peluruhan radioaktif "berumur pendek" berbeda yang melibatkan isotop mangan-53, yang ada di Ryugu.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR