Nationalgeographic.co.id—Sekelompok tim peneliti dari Department of Biology, Lund University, Swedia, memperhatikan tren iklim yang menghangat dan pengaruhnya terhadap sejumlah danau-danau yang berbeda.
Hasilnya, terungkap bahwa perubahan iklim tersebut menghasilkan pengaruh yang berbeda terhadap danau-danau tersebut, tergantung organisme apa yang dominan di danau.
Dalam studinya yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change, peneliti fokus mengamati bagaimana sumber daya air kita nantinya. Misalnya danau sebagai sumber air minum, rekreasi, perikanan dan biodiversitas.
“Hal yang paling menarik dan tak diduga dari penelitian kami adalah bahwa reaksi terhadap perubahan iklim akan sangat berbeda pada tiap-tiap danau. Kami menemukan variasi tersebut tergantung pada organisme apa yang dominan di danau yang bersangkutan,” kata Lars-Anders Hansson, salah satu peneliti dari Lund University.
Pada danau yang tidak memiliki ikan, udara yang menghangat akan membuat air lebih bersih tanpa adanya ledakan populasi ganggang. Namun, hasilnya sangat berbeda dengan danau yang memiliki ikan. Di danau ini, ikan akan memakan krustasea (zooplankton) dalam jumlah lebih besar.
Padahal, krustasea ini bertugas mengontrol jumlah ganggang. Dan saat jumlah krustasea menurun, ganggang akan leluasa memperbesar populasinya.
“Berhubung sebagian besar danau yang dekat dengan manusia memiliki ikan, kita perlu bersiap-siap berurusan dengan ledakan populasi ganggang di masa datang,” kata Hansson.
Perubahan iklim ini secara khusus menguntungkan bagi pertumbuhan ganggang biru-hijau dan ini merupakan hal yang sangat dikhawatirkan oleh Hansson dan timnya.
Ganggang biru-hijau, yang dikenal juga dengan cyanobacteria merupakan tipe ganggang pemicu sebagian besar masalah di danau dan lautan karena mereka sangat kuat dan seringkali mengandung racun.
Baca Juga: Dampak Perubahan Iklim: Lebih Sedikit Ngengat, Lebih Banyak Lalat
Baca Juga: Apakah Ada Hubungan Antara Perubahan Iklim dan Nutrisi Tanaman?
Baca Juga: Sains Perubahan Iklim untuk Siswa Sekolah: Apa itu Angin Monsun?
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR