Baca Juga: Ternyata, Struktur Galaksi di Alam Semesta Awal Jauh Lebih Beragam
Baca Juga: James Webb Mengungkap Galaksi Mirip Bimasakti di Alam Semesta Muda
Baca Juga: James Webb Temukan Galaksi Spiral Merah Langka dari Alam Semesta Awal
“Salah satu alasan utama kesuksesan DECaPS2 adalah kami hanya menunjuk ke wilayah dengan kepadatan bintang yang luar biasa tinggi dan berhati-hati dalam mengidentifikasi sumber yang muncul hampir di atas satu sama lain,” kata Andrew Saydjari, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Harvard, peneliti di Pusat Astrofisika | Harvard & Smithsonian dan penulis utama makalah ini. "Melakukan hal itu memungkinkan kami menghasilkan katalog terbesar yang pernah ada dari satu kamera, dalam hal jumlah objek yang diamati."
“Ketika dikombinasikan dengan gambar dari Pan-STARRS 1, DECaPS2 melengkapi tampilan panorama 360 derajat dari piringan Bimasakti dan juga menjangkau bintang yang jauh lebih redup,” kata Edward Schlafly, seorang peneliti di Space Telescope Science Institute yang dikelola AURA dan rekannya. “Dengan survei baru ini, kami dapat memetakan struktur tiga dimensi bintang dan debu Bimasakti dengan detail yang belum pernah ada sebelumnya.”
Hasil penelitian dan survei dari DECaPS2 ini telah diterbitkan dalam The Astrophysical Journal Supplement Series pada 18 Januari dengan judul “The Dark Energy Camera Plane Survey 2 (DECaPS2): More Sky, Less Bias, and Better Uncertainties.”
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR