Setelah menyatukan wilayah-wilayah yang bertikai, Tiongkok pun lahir. Demikian juga dengan kaisar pertama Tiongkok. Ying Zheng melepaskan nama dan gelar lamanya. Ia pun membuat gelar baru untuk dirinya sendiri: Qin Shi Huangdi. Huangdi merupakan gabungan nama penguasa mitologi kuno dari cerita rakyat Tiongkok, Huang, dengan nama orang bijak berdaulat, Di.
“Nama itu mencerminkan supremasi dan pencapaiannya yang tak tertandingi,” kata Barrett. Awalan "Qin", tentu saja, merujuk pada asalnya. Dan "Shi", yang berarti "yang pertama", memproklamasikan pendirian kekaisaran dan dinasti yang dia impikan akan bertahan selamanya.
Pembentukan bangsa
Kaisar pertama Tiongkok mengakhiri lebih dari seratus tahun persaingan militer yang sengit. Namun ternyata perjuangannya belum berhenti sampai di sana. Menyatukan dan memerintah sekelompok negara yang berbeda bukanlah tugas yang mudah.
Tantangan kaisar baru dan pendirian bangsa Tiongkok baru saja dimulai. Qin Shi Huangdi mengubah kumpulan mantan musuh menjadi satu bangsa yang bersatu. Hal ini memerlukan banyak perubahan hukum dan hierarki, inovasi dan standarisasi. Itu termasuk penerapan mata uang tunggal, pengukuran standar, dan bahasa tertulis yang umum.
Untuk lebih mengontrol wilayahnya yang luas, Qin Shi Huangdi memulai proyek raksasa untuk menciptakan jaringan jalan raya seluas kekaisaran.
Selain perlindungan, transportasi, dan komunikasi kekaisaran, jaringan jalan memfasilitasi mobilisasi cepat pasukan melawan musuh di utara dan barat. Sementara itu, Qin Shi Huangdi mengambil kesempatan untuk memperkuat perbatasan utara kekaisarannya. Ia menciptakan garis pertahanan yang mungkin paling terkenal dalam sejarah manusia: Tembok Besar Tiongkok.
Batasan, baik fisik maupun mental, juga harus dibangun dan dipertahankan. Pejabat kaisar pertama ditugaskan untuk menerapkan dan mengedarkan seperangkat hukum ketat. Menurut Barrett, “Tujuannya adalah untuk menyatukan kekaisaran dan menjaga ketertiban.”
Undang-undang ini meluas ke segala hal mulai dari keamanan properti pemerintah. Bahkan penggunaan pelumas yang tepat untuk gerobak dan gerbong pun diatur. Penyimpangan sekecil apa pun dari aturan ini dapat dihukum berat.
Sebagai kaisar pertama Tiongkok, ia tampaknya masih menerapkan kekejaman di masa lalu. Ia melakukan segala upaya agar dapat mengendalikan pikiran rakyat.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR