Baca Juga: Catatan Visa untuk Pengembara Digital: Dari Indonesia hingga Yunani
Baca Juga: Kisah Pencandu Perjalanan: Tentara Desersi, Pengacara Kehilangan Istri
Baca Juga: Tiga Resep Bahagia Orang Finlandia, Salah Satunya Mensyukuri Alam
Wen mengatakan dampak COVID-19 pada perjalanan dalam beberapa tahun terakhir telah menimbulkan pertanyaan tentang nilai pariwisata di luar gaya hidup dan faktor ekonomi.
"Pariwisata telah ditemukan untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan psikologis," ucapnya.
"Jadi, setelah COVID, ini saat yang tepat untuk mengidentifikasi tempat pariwisata dalam kesehatan masyarakat -- dan tidak hanya untuk wisatawan yang sehat, tetapi juga kelompok rentan."
Wen mengatakan dia berharap penelitian kolaboratif baru dapat mulai meneliti bagaimana pariwisata dapat meningkatkan kehidupan orang-orang dengan berbagai kondisi.
"Kami mencoba melakukan sesuatu yang baru dalam menjembatani pariwisata dan ilmu kesehatan," katanya.
"Harus ada lebih banyak penelitian dan bukti empiris untuk melihat apakah pariwisata dapat menjadi salah satu intervensi medis untuk berbagai penyakit seperti demensia atau depresi.
“Jadi, pariwisata bukan hanya tentang bepergian dan bersenang-senang; kita perlu memikirkan kembali peran pariwisata dalam masyarakat modern.”
Source | : | Edith Cowan University |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR