Nationalgeographic.co.id - Kehidupan di Bumi dan peradaban manusia pada umumnya rentan terhadap iklim yang selalu berubah.
Bukti telah menunjukkan bahwa pemanasan global sebesar 1,1°C semakin berdampak pada alam dan cara manusia hidup di seluruh planet ini. Ini terlepas dari semua tindakan yang dilakukan untuk beradaptasi dengan perubahan iklim.
Iklim ekstrem yang parah seperti gelombang panas, banjir, dan kekeringan telah berdampak buruk pada ekosistem, kehidupan sehari-hari masyarakat, kota, dan infrastruktur.
Ini memiliki kemampuan untuk membatasi masa depan yang menyenangkan dan layak huni, sehingga memengaruhi permukiman dan lingkungan kerja. Iklim pada akhirnya akan berdampak pada cara kita hidup dan bekerja dalam beberapa cara.
Perubahan iklim memengaruhi kesehatan dalam beberapa cara. Ini termasuk kematian akibat cuaca ekstrem seperti banjir dan gelombang panas.
Sifat manusia yang terus menerus untuk memusnahkan hutan dan menciptakan lebih banyak ruang untuk pemukiman manusia juga telah menyebabkan gangguan terhadap alam.
Ini telah membuat kita terkena vektor penyebab penyakit yang menyebabkan lonjakan zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya).
Gangguan sistem pangan juga akan menyebabkan tingkat kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tidak dapat disangkal bahwa perubahan iklim berdampak buruk pada kesehatan manusia.
Apa yang masih belum terbukti adalah sejauh mana perubahan iklim ini berdampak pada kehidupan manusia. Namun jelas bahwa yang rentan termasuk wanita, anak-anak, dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya adalah yang paling menderita.
Biaya hidup yang terus melonjak secara global pasti akan didorong lebih jauh oleh dampak perubahan iklim. Banjir diketahui menelan biaya miliaran dolar untuk membangun kembali ekonomi yang hancur di seluruh dunia.
Peristiwa bencana seperti kebakaran hutan, banjir, dan kekeringan diketahui merampok pendapatan orang dan menyebabkan biaya hidup melonjak.
Bisnis ditutup dan akhirnya memberhentikan staf jika lingkungan mereka menjadi tidak dapat beroperasi akibat kondisi iklim yang sulit.
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR