Nationalgeographic.co.id—Gempa bumi besar pertama di Istanbul ketika berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman terjadi pada 18 Desember 1488. Gempa tersebut menghancurkan kubah Masjid Fatih. Selain itu, berbagai wilayah kota juga rusak.
Lindu pada tahun 1488 itu bukanlah gempa terbesar di era Ottoman. Pada 10 September 1509, Istanbul diguncang gempa besar pada pukul 4 pagi. Sebelum orang-orang mengerti apa yang sedang terjadi, seluruh kota telah hancur.
Menurut para ahli, seperti dikutip oleh Daily Sabah, gempa tahun 1509 di Istanbul adalah yang terbesar di Mediterania Timur setelah tahun 1000. Gempa tersebut dirasakan di wilayah-wilayah dari provinsi Bolu hingga Provinsi Edirne.
Gempa pada tahun 1509 di wilayah yang kini menjadi area Republuk Turkit itu disebut sebagai Kiamat Sugra atau "Kiamat Kecil." Kazuaki Sawai juga menulis dalam makalah studinya yang berjudul "The 1509 Istanbul Earthquake and Subsequent Recovery" bahwa gempa dahsyat tersebut dijuluki sebagai “Kıyamet-i Suğra”.
"Orang-orang menyebut peristiwa ini sebagai 'Kıyamet-i Suğra' (Hari Penghakiman Kecil) karena banyaknya korban dan kerusakan parah di Istanbul," tulis Kazuaki Dasar, peneliti dari Hitotsubashi University, di makalahnya tersebut.
Menurut Sawai, gempa bumi 1509 ini merupakan bencana alam besar pertama setelah penaklukan Konstantinopel oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453. Namun, menurut Daily Sabah, gempa tahun 1488 juga termasuk bencana alam besar yang mengguncang wilayah tersebut setelah penaklukannya oleh Kekaisaran Ottoman.
Kota Istanbul berada di wilayah yang disebut sebagai Anatolia, yang juga dikenal sebagai Asia Kecil. Wilayah ini terdiri tas 97% Republik Turki saat ini.
"Area ini adalah zona gempa yang telah lama ada, dengan intensitas gempa yang sebanding dengan Jepang yang terkenal aktivitas seismiknya," papar Sawai.
Anatolia terletak di lempeng tektonik Anatolia, dikelilingi oleh Lempeng Eurasia yang sangat besar di utara, Lempeng Arab di timur, Lempeng Aegean di barat, dan Lempeng Afrika di selatan. Garis-garis patahan yang dihasilkan, seperti patahan Anatolia Utara yang membentang dari timur ke barat, telah menyebabkan banyak gempa bumi.
"Pada Agustus 1999, misalnya, gempa berkekuatan 7,5 mengguncang sebagian besar Anatolia barat laut, termasuk Istanbul, menewaskan lebih dari 17.000 orang dan menyebabkan kerusakan besar," catat Sawai.
Jadi, gempa bumi bukanlah hal baru di Anatolia. Banyak catatan sejarah bencana alam di Istanbul yang menunjukkan gempa bumi besar pernah terjadi berulang kali di wilayah tersebut. Gempa bumi sangat dahsyat pada bulan September 1509 di atas adalah salah satu contohnya.
Baca Juga: Gempa Turki dan Suriah Meruntuhkan Warisan Budaya dan Bersejarah
Source | : | Daily Sabah,Hitotsubashi University |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR