Nationalgeographic.co.id—Gempa mengguncang Turki dan Suriah pukul 04.17 dini hari waktu setempat dengan magnitudo 7,8. Selain memakan korban jiwa, gempa telah membuat sekitar 6.000 bangunan telah hancur, termasuk berbagai tengara yang telah berdiri sebagai sisa peradaban masa lampau.
Kebanyakan tengara itu berdiri di Turki dan Suriah sejak era Romawi, dan masjid kuno masa kesultanan-kesultanan Islam.
Di Turki tenggara, Kastel Gaziantep berusia 2.000 tahun runtuh sebagian. Kastel Gaziantep pada masa pendiriannya berfungsi sebagai titik pemantauan pada masa Kekaisaran Het di abad kedua dan ketiga Masehi. Fungsinya menjadi kastel ketika Kekaisaran Romawi berhasil memperluas kekuasaannya ke dalam Turki.
Kastel ini telah direnovasi berkali-kali, termasuk pada masa Ayyubiyah dan Kesultanan Ottoman. Setelah Turki menjadi negara berdaulat baru, kastel itu berfungsi sebagai museum.
Setelah gempa terjadi, banyak hasil foto dan rekaman video Kastel Gaziantep rusak parah pada sebagian dinding batu dan pagar besi.
Masih di dekat Kastel Gaziantep, masjid tertua di kota itu, Masjid Şirvani juga turut runtuh akibat gempa. Dibangun pada abad ke-17, Masjid Şirvani dijuluki sebagai 'Masjid Balkon Ganda' karena memiliki dua tingkat balkon di menaranya, membuatnya berbeda dari masjid pada umumnya yang maksimal satu balkon.
Melansir Firstpost, masjid ini sempat direnovasi pada 1681, dan sempat difungsikan untuk Semana--tarian spiritual para darwis (kalangan religius Muslim) yang terkenal sebagai budaya.
Tidak kalah bersejarah, Masjid Yeni Camii di Malatya, Turki tenggara, rusak parah akibat gempa awal Februari ini. Melansir Daily Sabah, masjid ini telah dipugar dan dibuka untuk ibadah tahun lalu.
Gempa 2023 bukanlah yang pertama kalinya membuat masjid ini rusak. Pada 3 Maret 1894, gempa terjadi sehingga menghancurkan Masjid Yeni Camii. Masyarkat Maltaya mengingat peristiwa itu sebagai "gempa besar". Kemudian masjid direkonstruksi oleh bantuan masyarakat dan sumbangan dari Sultan Abdulhamid II di masa Kesultanan Ottoman tahun 1876 hingga 1909.
Gempa kembali terjadi pada bulan yang sama di tahun 1964. Gempa itu membuat dinding dan batu bagian atas kerucutnya jatuh, dan mengalami retakan. Pemugaran itu memperbaiki kerusakan, dan juga ditambah dengan pemasangan menara.
Selain bangunan agama Islam, di Turki katederal tua Iskenderun katolik kilises runtuh akibat gempa baru-baru ini. Katedral ini juga disebut sebagai Cathedral of the Annunciation (Katedral Suka Cita), atau Alexandrian Catholic Church.
Source | : | CNN,Daily Sabah,First Post |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR