Kaisar Wen dari Sui (541–604) adalah pendiri dan Kaisar pertama Dinasti Sui di Tiongkok. Ia menyatukan Tiongkok ketika sedang mengalami perpecahan serius selama ratusan tahun. “Tindakannya itu menyelamatkan rakyatnya dari siksaan dan penderitaan perang,” Duan menambahkan lagi.
Dengan integrasi politik, Wen membangun Tiongkok yang terpelihara dengan baik selama berabad-abad berikutnya setelah kematiannya.
Kaisar Wen memulai pembangunan Grand Canal yang menghubungkan Sungai Yangtze di tengah Tiongkok dengan Sungai Kuning di Utara. Kanal ini selesai pada masa pemerintahan putranya, Yang Guang.
Selain itu, Kaisar Wen memperkenalkan sistem baru untuk memilih pejabat pemerintah yaitu melalui ujian kekaisaran.
Meski kaisar bisa memiliki banyak selir, Wen melakukan hal yang berlawanan. Ia terkenal karena memiliki jumlah selir paling sedikit untuk seorang Kaisar Tiongkok. Kaisar Wen dikenal hanya memiliki dua selir. Sebagai perbandingan, Kaisar Taizong dari Tang dikatakan memiliki lebih dari 3.000 selir di istananya.
Kekuasaannya membuka jalan bagi masa kemakmuran besar yang tidak pernah terlihat sejak Dinasti Han. Dikatakan bahwa ada cukup makanan yang disimpan selama 50 tahun.
Tang Taizong
Tang Taizong adalah Kaisar kedua Dinasti Tang (618-907). Dia dianggap sebagai kaisar Tiongkok yang paling bijaksana. Pasalnya, sang kaisar kerap menaruh perhatian penuh terhadap rakyatnya, terutama para petani.
Seperti kata pepatah lama, pisau yang sama memotong roti dan jari. Kejatuhan Dinasti Sui (590-618) disebabkan karena pemberontakan petani. Ini membuat Taizong menyadari bahwa petani bisa menjadi kekuatan penentang yang berbahaya terhadap pemerintah. Semua ini bisa dihindari jika petani diperlakukan dengan baik oleh pemerintah.
Tang Taizong menjalankan sistem pembagian tanah berdasarkan jumlah penduduk rumah tangga dengan sistem perpajakan yang adil. Sistem ini sangat mengangkat beban berat para petani.
Di luar langkah-langkah yang menguntungkan itu, kaisar juga menjalankan sistem dan dekrit untuk mendorong perkembangan ekonomi dan masyarakat. Itu termasuk penyederhanaan birokrasi, kontrol ketat atas pengeluaran, pemberantasan korupsi dan skema irigasi untuk meningkatkan pertanian.
Source | : | china.org.cn |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR