Berkat kebijakan yang dibuat oleh Taizong, ekonomi domestik Tang mengalami perubahan yang menguntungkan dan masyarakat menjadi stabil. Kaisar mulai memperluas kekaisaran melalui perang.
Ia juga memperkuat hubungan dengan etnis minoritas yang berbatasan dengan menikahi putri dari keluarga kekaisaran Han. Putri Wen Cheng dari Han menikah dengan Songtsen Gammpo, pemimpin Tubo. Etnis Tubo adalah leluhur etnis minoritas Tibet yang mendiami Dataran Tinggi Tibet.
Sementara itu, kemakmuran Tang dan suasana terbuka juga menjadi peluang bagi kontak dengan pihan asing. Banyak sutra, porselen, teh, dan kertas Tiongkok dijual ke luar negeri.
Utusan Dinasti Tang pun mulai menjelajahi dunia. Pada saat itulah teknologi pembuatan kertas, salah satu dari empat penemuan besar Tiongkok kuno, diperkenalkan ke negara lain. Sejak saat itu pula orang Tionghoa perantauan mulai disebut Orang Tang.
Pemerintahannya selama dua puluh tiga tahun membawa era perdamaian dan kemakmuran yang paling menonjol dalam masyarakat Tiongkok kuno. Dan Kekaisaran Tiongkok di bawah Dinasti Tang menjadi kekaisaran terkuat di masa itu.
Qianlong
Kaisar Qianlong (1711-1799) adalah salah satu kaisar paling terkenal dalam sejarah Tiongkok. Pemerintahannya menandai puncak feodalisme di Tiongkok. Selama tahun-tahun awal pemerintahannya, dia membawa kemakmuran bagi rakyat.
Qianlong adalah cucu dari Kaisar Kangxi dan kaisar keempat dari Dinasti Qing. Sang kaisar berumur panjang dan memerintah selama 60 tahun. Setelah itu, dia turun takhta dan mewariskannya kepada sang putra. Dengan pertimbangan bakti kepada sang kakek, Qianlong memutuskan untuk tidak memerintah lebih lama dari kakeknya itu.
Qianlong pragmatis dalam administrasi negara. Dia sangat mementingkan pertanian dan berhenti menaikkan pajak selama beberapa tahun.
Qin Shihuang adalah kaisar pertama Tiongkok bersatu dan pendiri Dinasti Qin.
Setelah penyatuan, Qin Shi Huang mulai menyatukan aksara Tionghoa, mengukur standar dan mata uang di seluruh kekaisaran. Ini memfasilitasi pertukaran antara berbagai bangsa yang tinggal di kekaisaran.
Source | : | china.org.cn |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR