Pertanyaan selanjutnya, mengapa Kota Terlarang dilarang dimasuki oleh orang-orang biasa? Dikutip dari China Highlights, dahulu para kaisar feodal Tiongkok menaruh banyak perhatian pada tatanan hierarkis. Mereka menganggap diri mereka Putra Surga.
Kaisar menempatkan para pengawal kekaisaran di luar gerbang istana. Hal ini untuk mencegah orang-orang biasa, baik untuk melindungi keselamatan kaisar dan keluarga kerajaannya maupun untuk menunjukkan kekuatan kaisar.
Oleh karena itu, kompleks istana kaisar itu disebut "Kota Terlarang". Alih-alih bilang Zijincheng, orang-orang Tionghoa kini menyebut 'Kota Telarang itu" sebagai Gugong yang berarti "Bekas Istana".
Sebutan Forbidden City atau Kota Terlarang lebih banyak digunakan di kalangan turis mancanegara, terutama pengguna bahasa Inggris.
Pada tahun 1925, Kota Terlarang tidak lagi menjadi rumah kaisar dan menjadi Museum Istana (Palace Museum) yang dibuka untuk umum. Tempat ini menyimpan sejarah panjang Tiongkok.
Karena memiliki bangunan-bangunan berarsitektur kuno yang indah dan unik, kini Kota Terlarang telah menjelma menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Beijing. Bahkan juga menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Tiongkok atau juga di dunia.
Source | : | China Highlights |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR