Nationalgeographic.co.id—Dapatkah suatu negara membangun sistem pajak progresif yang memotivasi orang kaya untuk rela membayar pajak dalam jumlah besar? Atau, haruskah negara-negara itu menerapkan skema penghindaran pajak, seperti yang umum terjadi saat ini?
Pengantar Ekonomi Yunani Kuno
Selamat datang di mekanisme luar biasa dari ekonomi Yunani kuno sekitar 776 hingga 30 SM. Peradaban yang dibentuk oleh tradisi ekonomi, budaya, dan politik itu tidak bergulir begitu saja. Ada berbagai faktor yang menjadi pendukungnya.
Ekonomi Yunani kuno masih menjadi teka-teki hingga saat ini. Namun, sistem ekonominya menjadi salah satu elemen utama yang memainkan peran penting dalam ekspansi dan pengaruh negara di seluruh dunia.
Perekonomian Yunani kuno sebagian besar ditentukan oleh perdagangan internasional. Topik ini telah menjadi perdebatan antara sejarawan dan ekonom selama bertahun-tahun. Pada satu sisi, ada yang memandangnya sebagai “primitif” bahkan reaksioner, dan di sisi lain ada yang menganggapnya “progresif dan evolusioner”.
“Seperti yang biasanya terjadi dalam kasus serupa, [perkara utamanya] itu terletak di tengah-tengah,” terang Theodoros Karasavvas pada laman Ancient Origins. “Tidak diragukan lagi, ada kekurangan istilah canggih untuk menggambarkan semua sistem perdagangan dan organisasi perdagangan yang menyeluruh dalam ekonomi Yunani kuno,” imbuhnya.
Terlepas dari fakta-fakta ini, seorang dari ekonom Amerika, Murray Rothbard, berpendapat bahwa para filsuf Yunani kuno sangat peduli dengan hal-hal yang saat ini termasuk dalam disiplin teori ekonomi.
Sistem Genius Perpajakan di Yunani Kuno
Meskipun terdapat banyak penemuan yang diberikan orang Yunani kuno ke dunia modern, satu hal yang barangkali luput untuk kita pinjam adalah sistem perpajakan mereka. Sistem pajak Yunani kuno didasarkan pada sistem leitourgia yang berarti “pelayanan publik”.
Di Athena, ibu kota Yunani, orang terkaya dari yang kaya benar-benar bersaing untuk membayar pajak paling banyak. Sedangkan mereka yang miskin disuguhi festival dan pertunjukan dari uang pajak itu.
Warga negara Athena terkaya dan penduduk asing (metoikoi) ditantang untuk mendanai program publik melalui sistem leitourgia. Negara memilih beberapa menjadi gumnasiarkha, yang mendanai dan memelihara gimnasium. Khoregoi (sponsor) adalah orang yang mendanai pelatihan paduan suara, dan terierarkhoi mendanai trireme (kapal perang) dan awaknya.
Source | : | Ancient Origins |
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR