Nationalgeographic.co.id – Pluto adalah nama yang sering diberikan kepada dewa Romawi Dunia Bawah. Nama itu berasal dari bahasa Yunani 'Ploutos', yang merupakan nama alternatif untuk Hades.
Sementara banyak dewa Yunani diberi nama Romawi, Pluto mempertahankan nama yang terdengar lebih Yunani. Namun, kebenaran identitas dewa lebih rumit dari ini.
Sama seperti Plouton adalah julukan untuk Hades, Pluto bukanlah nama yang tepat untuk dewa Dunia Bawah Romawi. Sebaliknya, Pluto adalah nama alternatif, sama seperti Plouton. Di Roma itu berlaku bukan hanya untuk satu, tapi dua dewa kematian.
Pluto dan Dewa Dunia Bawah
Dalam bahasa Yunani, penguasa Dunia Bawah adalah Hades. Di Roma dua dewa, Dis Pater dan Orcus, berbagi domain.
Namun, kata Yunani Plouton kadang-kadang digunakan sebagai pengganti nama Hades. Plouton berasal dari kata Yunani untuk kekayaan. Itu digunakan sebagai cara yang lebih positif untuk menyebut dewa orang mati.
Ini karena nama dan kata dianggap memiliki kekuatan besar di dunia kuno. Dengan mengucapkan sesuatu dengan lantang, seseorang dapat mewujudkannya.
Oleh karena itu, menamai dewa kematian membawa risiko besar. Menyebutkan nama Hades bisa membuatnya nyata dan menarik perhatiannya.
Sebaliknya, dia sering dipanggil dengan julukan. Salah satu yang paling umum adalah Plouton. Ketika orang Romawi mengadopsi konvensi ini, mereka mempertahankan julukan yang sudah dikenal. Pluto adalah nama yang diberikan kepada dewa kematian, meski masih belum tepat.
Bangsa Romawi sebenarnya memiliki dua dewa yang termasuk dalam istilah Pluto. Yang pertama adalah Orcus yang paling dekat hubungannya dengan versi hukuman dari akhirat. Dewa Romawi lainnya adalah Dis Pater. Ini juga tidak bisa disebut nama dengan benar. Dis Pater diterjemahkan sebagai 'Bapak Kekayaan'.
Seperti Plouton, ini memberi gelar positif kepada dewa dengan konotasi negatif. Bangsa Romawi terkadang menggunakan Pluto untuk menyebut dewa mereka, mengikuti tradisi Yunani. Namun, sama seringnya, mereka menggunakan Dis Pater, Dis, atau Orcus.
Penafsiran tradisional dari julukan dewa kematian adalah bahwa hal itu dimaksudkan untuk menenangkannya dan menyamarkan rujukan kepadanya.
Source | : | Mythology Source |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR