Dalam skenario ini, perubahan sosial ini diterjemahkan menjadi lebih sedikit emisi keseluruhan yang dilepaskan, yang membantu mengurangi jumlah sisa emisi gas rumah kaca yang perlu diimbangi dengan penghilangan karbon untuk memenuhi sasaran 1,5 derajat.
Untuk memenuhi target tersebut, tujuan awal Perjanjian Paris, penulis menemukan bahwa sekitar 10 gigaton karbon dioksida harus dihilangkan per tahun. Jumlah itu tetap sama bahkan jika negara memperkuat upaya untuk mengurangi emisi karbon dioksida dari semua sumber.
"Membawa kita kembali ke 1,5 derajat pada akhir abad ini akan membutuhkan pendekatan yang seimbang," kata penulis utama ilmuwan PNNL Jay Fuhrman, yang karyanya berasal dari Joint Global Change Research Institute.
"Jika salah satu dari teknologi ini gagal terwujud atau ditingkatkan, kami tidak ingin terlalu banyak telur dalam keranjang itu."
"Jika kami menggunakan portofolio strategi penghilangan karbon yang beragam secara global, kami dapat memitigasi risiko sambil memitigasi emisi."
Beberapa teknologi memberikan kontribusi besar, dengan potensi untuk menghilangkan beberapa gigaton karbon dioksida per tahun. Yang lain menawarkan lebih sedikit, namun tetap memainkan peran penting.
Di bawah metode ini, batuan halus yang tersebar di lahan pertanian mengubah karbon dioksida di atmosfer menjadi mineral karbonat di tanah. Ini adalah salah satu metode yang paling hemat biaya yang diidentifikasi dalam penelitian ini.
Baca Juga: Paus Biru dapat Membantu Mengatasi Perubahan Iklim, Bagaimana Caranya?
Baca Juga: Sistem Kebijakan Pajak Karbon Kurang Efektif Melawan Perubahan Iklim
Baca Juga: Konsentrasi Karbon Dioksida Akibat Perubahan Iklim Ancam Tanaman Padi
Baca Juga: Diet Keto Menghasilkan Emisi Karbon 4 Kali Lipat Dibandingkan Vegan
Selain metode penghilangan yang disebutkan di atas, teknologi yang dipelajari meliputi biochar, penangkapan udara langsung dengan penyimpanan karbon, dan bioenergi yang dipasangkan dengan penangkapan dan penyimpanan karbon.
Setiap teknologi yang dimodelkan membawa keuntungan, biaya, dan konsekuensi yang unik. Banyak dari faktor tersebut terkait dengan wilayah tertentu.
"Studi ini menggarisbawahi perlunya penelitian lanjutan tentang pendekatan penghilangan karbon dioksida dan potensi dampaknya," kata penulis korespondensi dan ilmuwan PNNL Haewon McJeon.
"Dengan lebih memahami potensi dampak dari setiap pendekatan, kita dapat mengembangkan strategi yang lebih komprehensif dan efektif untuk mengurangi rumah kaca emisi gas dan membatasi pemanasan global."
Source | : | Nature Climate Change,Pacific Northwest National Laboratory |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR