Sejak awal, Genghis mengenali bakat Subutai dalam perang dan melibatkannya dalam diskusi militer. Dia memberinya mentor berpengalaman, Jebe, jenderal elite Mongol lainnya.
Subutai naik melalui jajaran Mongol dan akhirnya menjadi bagian dari lingkaran dalam Genghis Khan. Ini sering dianggap sebagai bukti bahwa pemimpin Mongol mempraktikkan meritokrasi. Bahkan orang non-Mongol biasa seperti Subutai bisa menjadi terkenal di pasukannya dan menjadi salah satu orang penting.
Sebagai seorang komandan militer, Subutai mungkin terkenal karena kampanyenya di Barat. Selama ekspedisi militer ini, Subutai memimpin bangsa Mongol melawan sejumlah musuh. Termasuk Rus, Polandia, dan Hungaria.
Jenderal serbaguna dan ahli strategi yang patut diperhitungkan
Subutai menunjukkan keahliannya sebagai jenderal dan ahli strategi yang serba bisa.
Pertempuran Mohi, yang umumnya dianggap sebagai kemenangannya yang paling cemerlang, bisa dijadikan contoh. Pertempuran ini terjadi pada bulan April 1241. Saat itu bangsa Mongol di bawah Batu Khan dan Subutai melawan Hungaria di bawah Raja Bela IV.
Selama pertempuran ini, banyak pasukan Mongol yang tewas akibat tembakan hebat dari pasukan panah Hungaria. Pasukan panah itu ditempatkan di seberang Sungai Sajo. Untuk menghindari kerugian lebih lanjut, Subutai memutuskan untuk menyerang pemanah dengan pelempar batu. Pelempar batu merupakan senjata yang biasanya digunakan dalam perang pengepungan.
Pada saat yang sama, jembatan sementara dibangun lebih jauh ke bawah sungai. Alhasil, pasukan Mongol dapat mengepung Hungaria dan menyerang mereka.
Di bawah komando Subutai, tentara Mongol menghancurkan sebagian besar Eropa timur dan tengah.
Baca Juga: Siapakah Genghis Khan, Penakluk dan Pendiri Kekaisaran Mongol?
Baca Juga: Jutaan Pria di Dunia Miliki Kemiripan DNA dengan Genghis Khan
Baca Juga: Dianggap Titisan Dewa, Genghis Khan Punya Misi Surga untuk Mendominasi
Source | : | History of Yesterday,Ancient Origins |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR