Tata letaknya terdiri dari bidang persegi panjang. Bagian tengahnya adalah halaman terbuka yang dikelilingi oleh empat iwan, yang terbesar adalah kiblat iwan.
Iwan, dalam bahasa Arab, merujuk pada aula atau ruang persegi panjang, biasanya berkubah, berdinding di tiga sisi.
Masjid ini dibangun pada tahun 1347 M, dengan gaya Mamluk di atas permakaman orang Kairo. Itu terbukti tatkala dimulai penggalian untuk meletakkan fondasinya, para pembangunnya menemukan struktur dan kerangka orang yang terkubur di sana.
Aqsunqur memiliki tiga pintu: satu di fasad barat, satu lagi di fasad utara, dan yang ketiga di fasad timur, dan kubah tempat suci melekat padanya. Peti serambi timur ditutupi dengan ubin ubin biru yang indah.
Fasad utama masjid terletak di sisi barat Jalan Bab al-Wazir, dan di tengahnya terdapat pintu masuk utama yang masuk dari azimuth dinding fasad sekitar dua meter. Fasad itu diatapi oleh sebuah lengkungan yang dibawa dengan pita.
Baca Juga: Mimar Sinan, Arsitek Legendaris Ottoman yang Merestorasi Hagia Sophia
Baca Juga: Arsitektur Masjid Córdoba: Simbolisme Islam-Kristen di Spanyol
Baca Juga: Jejak Mansa Musa: Muslim Kaya Mendirikan Masjid Lumpur yang Megah
Baca Juga: Arkeolog Israel Menemukan Salah Satu Masjid Tertua di Dunia di Rahat
Di dalamnya berisi sebuah mimbar marmer, yang sisi-sisinya terbuat dari marmer berwarna. Pagar, simpul, dan kubahnya dihiasi dengan berbagai dekorasi, pintunya dimahkotai dengan kornis dan memiliki dua daun jendela dari tatakan kayu.
Masjid ini memiliki mihrab yang dilapisi dengan marmer dan batu bata dengan motif bunga di dinding bagian dalam. Kubah mausoleum dan peti timur serambi ditutupi dengan ubin faience biru yang indah.
Ibrahim Agha membangun mausoleumnya di sini, yang juga dihiasi ubin marmer, di aula selatan. Mausoleum itu dibangun menggunakan gaya arsitektur khas Mamluk.
Pada tahun 1908 Masjid Aqsunqur dipugar oleh Comité de Conservation des Monuments de l'Art Arabe. Gempa bumi Kairo tahun 1992 merusak lengkungan serambi masjid, tetapi diperkuat oleh pemerintah Mesir pada pertengahan 1990-an untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
Kabar terakhir, masjid ini sempat ditutup selama hampir 21 tahun sejak 1992 setelah gempa bumi yang melanda Mesir tahun ini. Masjid dipulihkan selama empat tahun dengan biaya $2 juta, lalu dibuka kembali pada tahun 2013 sampai hari ini.
Source | : | Cairo Top Tours |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR