Nationalgeographic.co.id—Thales of Miletus adalah seorang filsuf Yunani dan salah satu dari tujuh orang bijak di zaman kuno. Aristoteles menganggapnya sebagai filsuf pertama dan pendahulunya yang pemikirannya sangat filosofis.
"Hari ini, Thales diterima secara luas sebagai filsuf pertama dalam tradisi Barat," tulis Antonis Chaliakopoulos kepada The Collector dalam artikelnya berjudul "Thales of Miletus: The Father of Western Philosophy (Facts & Bio)" terbitan 22 Maret 2021.
Thales adalah sosok cendekiawan cerdik yang mengubah dunia kuno melalui karyanya dalam bidang geometri, matematika, astronomi, dan, tentu saja, filsafat.
Thales adalah putra dari Examyas dan Cleobulina dan lahir di kota Miletus di Ionia, Yunani di Asia Kecil sekitar tahun 620 SM. Dia termasuk dalam salah satu keluarga bangsawan Miletus dengan kemungkinan berasal dari bangsa Fenisia.
Tidak banyak yang diketahui tentang hidupnya, tetapi dia dipuja sebagai salah satu orang Yunani paling bijak sepanjang masa. Dia termasuk dalam daftar tujuh orang bijak kuno oleh Plato dan dianggap sebagai filsuf pertama oleh Aristoteles.
Secara tradisional, Thales selalu tercatat sebagai filsuf Prasokratik pertama. Dia adalah bagian dari kelompok filsuf Milesian, termasuk Anaximander dan Anaximenes yang merupakan murid dan penerus pemikirannya.
Dia adalah seorang ahli matematika, astronom, dan mekanik sekaligus. Namun, hal ini bukan sesuatu yang tidak biasa. Sains, teologi, dan filsafat masih saling berhubungan secara mendalam.
"Pada masa itu, filosof atau filsuf merupakan istilah yang menandakan seseorang yang mencintai kearifan dan pengetahuan dalam segala bentuknya," tambah Chaliakopoulos.
Thales memandang bahwa segala sesuatu berasal dari air dan dapat ditelusuri kembali ke mitos penciptaan bangsa Mesir dan Semit. Teorinya adalah upaya untuk menjelaskan dunia material menggunakan prinsip-prinsip alami, bukan teologis.
Secara umum, sumber kuno tidak setuju apakah Thales of Miletus pernah menulis buku. Bagaimanapun, ide-ide kunci dari pemikirannya dilestarikan melalui karya para filsuf dan cendekiawan penerusnya.
Tidak banyak yang tercatat, tetapi ia sejatinya melahirkan banyak cendekiawan Barat hingga melambungkan namanya. Thales dianggap sebagai "Bapak Filsafat" bagi perkembangan pengetahuan dunia Barat.
Baca Juga: Belajar di Akademia, Pusat Pendidikan Yunani Kuno oleh Plato
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR