Ukuran sampel mereka yang relatif kecil, periode pertumbuhan yang panjang, dan kesulitan membedakan jenis kelamin spesimen dari penemuan fosil berarti hanya ada sedikit data yang meyakinkan tentang dimorfisme pada hewan ini.
"Dengan sebagian besar dinosaurus, kami tidak memiliki kumpulan data yang mendekati ukuran yang digunakan untuk penelitian ini, dan kami, tidak Saya tidak tahu jenis kelamin hewan, jadi kami perkirakan tugas ini akan jauh lebih sulit," katanya.
Pada banyak spesies, jantan dan betina dapat terlihat sangat berbeda satu sama lain. Misalnya, tanduk sebagian besar hanya ditemukan pada rusa jantan dan burung merak jantan biasanya berwarna cerah dengan bulu ekor berwarna-warni yang besar sedangkan betina jauh lebih tenang dalam pewarnaannya.
Ini dikenal sebagai dimorfisme seksual dan sangat umum dalam kerajaan hewan. Diperkirakan dinosaurus juga menunjukkan perbedaan ini, namun penelitian ini menunjukkan bahwa dalam banyak kasus hal ini terlalu sulit untuk diketahui dari kerangka atau fosilnya saja.
Hone menjelaskan, beberapa hewan menunjukkan tingkat dimorfisme seksual yang luar biasa tinggi, misalnya perbedaan ukuran yang sangat besar antara jantan dan betina.
Gharial duduk di suatu tempat di tengah karena mereka memiliki lubang narial besar yang dapat membantu identifikasi.
"Studi kami menunjukkan bahwa kecuali perbedaan antara dinosaurus benar-benar mencolok, atau ada ciri yang jelas seperti fossa, kami akan kesulitan membedakan dinosaurus jantan dan betina menggunakan kerangka dinosaurus kami yang ada," katanya.
Hal ini menjadikan spesies ini model unik untuk menilai dimorfisme dalam garis keturunan fosil, seperti dinosaurus dan pterosaurus, karena archosaur bertelur yang tumbuh lambat dan besar.
Penelitian mereka ini juga menantang penelitian sebelumnya yang mengisyaratkan perbedaan jenis kelamin pada spesies dinosaurus populer seperti Tyrannosaurus rex atau T. rex, dan menyebabkan kesalahpahaman umum di kalangan masyarakat umum.
Menurutnya, mereka setuju dengan penelitian sebelumnya bahwa ghara dan fossa narial terkait, dan mungkin bula pterygoid, adalah ciri jantan gharial, dan kemungkinan besar memiliki fungsi sosio-seksual dalam tampilan.
Dimorfisme terbatas dalam ukuran dan berbagai ciri tengkorak ditunjukkan dengan jantan lebih besar dari betina.
Baca Juga: Studi Dinosaurus, T. rex Memiliki Bibir Tipis dan 'Gummy Smile'
Source | : | PeerJ,Queen Mary University of London |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR